Covid 19
Kasus Covid-19 di Sejumlah Kota di China Meningkat, Warga Beijing Mulai Dilanda Panic Buying
Sejumlah kota besar di China mengalami peningkatan kasus Covid-19. Hal ini membuat sebagian besar warga Beijing menjadi panic buying.
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Beijing juga membatasi penduduk di satu bagian kota untuk tetap di kompleks mereka.
Baca juga: 1.800 Pemudik Lebaran Berangkat dari Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Menuju Indonesia Timur
Aturan tersebut merupakan upaya pihak berwenang yang ingin mencegah penyebaran virus lebih lanjut dan mencapai target zero-Covid China.
Adapun 29 kasus baru telah dideteksi di Beijing dalam 24 jam sampai pukul 4 sore waktu setempat pada Senin (25/4/2022), sehingga totalnya menjadi 70 kasus sejak Jumat.
Beijing telah memerintahkan tes massal di distrik Chaoyang yang luas, di mana 46 kasus telah ditemukan.
Baca juga: Tjahjo Kumolo Minta Bareskrim Perluas Penyidikan Kecurangan Seleksi CASN 2021
Sebanyak 3,5 juta penduduk Chaoyang, serta orang-orang yang bekerja di distrik itu, perlu dites pada Senin, Rabu, dan Jumat.
Tempat tes Covid-19 didirikan pada malam dan pagi hari di kompleks perumahan dan gedung perkantoran di sekitar distrik.
"Saya pikir Beijing akan baik-baik saja," kata Gao Haiyang sambil menunggu antrean untuk tes Covid-19.
Beberapa penduduk mulai bekerja dari rumah dan banyak yang menimbun makanan karena khawatir pemerintah akan memberlakukan lockdown dan situasi menjadi seperti di Shanghai.
Baca juga: Kejari Tangerang Usulkan 4 Skema untuk Perbaikan Jalan Juanda yang Rusak Parah
Antrean panjang terlihat di supermarket di pusat Beijing.
Pembeli mengambil beras, mi, sayuran, dan makanan lainnya, sementara pekerja toko buru-buru mengisi kembali beberapa rak kosong.
Media pemerintah mengeluarkan laporan yang mengatakan pasokan tetap berlimpah meskipun ada lonjakan pembelian.
Pembeli tampak khawatir tetapi belum panik.
Baca juga: Nasdem Heran Erick Thohir Bicara Mafia Bibit Pertanian, Apa di Kementerian BUMN Tidak Ada Mafia?
Seorang wanita yang membawa dua kantong sayuran, telur, dan pangsit beku, mengatakan bahwa dia membeli sedikit lebih banyak dari biasanya.
Salah satu warga Beijing, Gao Haiyang mengatakan, dirinya hanya berhati-hati karena dia memiliki anak perempuan berusia 2 tahun.
"Berdasarkan respons sebelumnya yang dilakukan oleh komunitas saya, jika ada keadaan darurat, saya pikir pasokan bisa terjamin," kata Gao Haiyang seperti dikutip AP News.