Covid 19

Kasus Covid-19 di Sejumlah Kota di China Meningkat, Warga Beijing Mulai Dilanda Panic Buying

Sejumlah kota besar di China mengalami peningkatan kasus Covid-19. Hal ini membuat sebagian besar warga Beijing menjadi panic buying.

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Photo by Peter PARKS/AFP
Seorang pekerja (kiri) mengisi kembali rak-rak kosong di sebuah supermarket di Hong Kong pada 1 Maret 2022, ketika pembelian panik kembali ke kota dengan banyak rak supermarket dilucuti menyusul pesan beragam dari pemerintah mengenai apakah mereka merencanakan penguncian kota akhir bulan ini ketika itu menguji semua penduduk. 

Beijing juga membatasi penduduk di satu bagian kota untuk tetap di kompleks mereka.

Baca juga: 1.800 Pemudik Lebaran Berangkat dari Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Menuju Indonesia Timur

Aturan tersebut merupakan upaya pihak berwenang yang ingin mencegah penyebaran virus lebih lanjut dan mencapai target zero-Covid China.

Adapun 29 kasus baru telah dideteksi di Beijing dalam 24 jam sampai pukul 4 sore waktu setempat pada Senin (25/4/2022), sehingga totalnya menjadi 70 kasus sejak Jumat.

Beijing telah memerintahkan tes massal di distrik Chaoyang yang luas, di mana 46 kasus telah ditemukan.

Baca juga: Tjahjo Kumolo Minta Bareskrim Perluas Penyidikan Kecurangan Seleksi CASN 2021

Sebanyak 3,5 juta penduduk Chaoyang, serta orang-orang yang bekerja di distrik itu, perlu dites pada Senin, Rabu, dan Jumat.

Tempat tes Covid-19 didirikan pada malam dan pagi hari di kompleks perumahan dan gedung perkantoran di sekitar distrik.

"Saya pikir Beijing akan baik-baik saja," kata Gao Haiyang sambil menunggu antrean untuk tes Covid-19.

Beberapa penduduk mulai bekerja dari rumah dan banyak yang menimbun makanan karena khawatir pemerintah akan memberlakukan lockdown dan situasi menjadi seperti di Shanghai.

Baca juga: Kejari Tangerang Usulkan 4 Skema untuk Perbaikan Jalan Juanda yang Rusak Parah

Antrean panjang terlihat di supermarket di pusat Beijing.

Pembeli mengambil beras, mi, sayuran, dan makanan lainnya, sementara pekerja toko buru-buru mengisi kembali beberapa rak kosong.

Media pemerintah mengeluarkan laporan yang mengatakan pasokan tetap berlimpah meskipun ada lonjakan pembelian.

Pembeli tampak khawatir tetapi belum panik.

Baca juga: Nasdem Heran Erick Thohir Bicara Mafia Bibit Pertanian, Apa di Kementerian BUMN Tidak Ada Mafia?

Seorang wanita yang membawa dua kantong sayuran, telur, dan pangsit beku, mengatakan bahwa dia membeli sedikit lebih banyak dari biasanya.

Salah satu warga Beijing, Gao Haiyang mengatakan, dirinya hanya berhati-hati karena dia memiliki anak perempuan berusia 2 tahun.

"Berdasarkan respons sebelumnya yang dilakukan oleh komunitas saya, jika ada keadaan darurat, saya pikir pasokan bisa terjamin," kata Gao Haiyang seperti dikutip AP News.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved