Wisata
Lima Hal Menarik di Museum Tekstil Indonesia, Apa Saja?
Di dekat Pasar Tanah Abang, terdapat wisata Museum Tekstil yang menyimpan koleksi kain khas Indonesia.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Lilis Setyaningsih
Bahkan, Museum Tekstil memiliki batik kuno yang sudah ada sejak 1.900-an.
Baca juga: Menengok Museum Jersey Persita yang Sarat Akan Nilai Sejarah di Tangerang, Zaki Iskandar: Ini Keren
3. Gedung Utama
Gedung Utama digunakan sebagai tempat pameran kain khas Nusantara.
Terdapat Ulos, Songket, Lurik, Tenun, hingga Batik yang dipajang di gedung ini.
Adapun jenis pameran kain di sini berbeda-beda setiap bulannya.
"Kita buat jenis pameran kainnya secara tentatif. Seperti saat Ramadan, kita tampilkan kain nuansa Islami. Kalau saat ini, jenis pamerannya yaitu teknik menghias kain," ucap Artanti.
Pengunjung di gedung ini tidak diperbolehkan mengabadikan foto atau video menggunakan blitz kamera.
Baca juga: Antonio Blanco Jr Jadi Duta Museum Ajak Generasi Milenial Berkunjung ke Museum
"Kain di sini kan sudah berusia tua. Kalau kena cahaya kamera, bisa memudarkan warna kain," tutur Artanti.
4. Ruang Pengenalan Wastra
Pengunjung bisa melihat bentuk alat tenun dari Indonesia. Modelnya etnik dengan khas tradisional zaman dulu.
Meskipun tak bisa disentuh, ada kelas khusus menenun dengan peralatan yang mudah.
Tersedia alat tenun tradisional dari berbagai daerah di ruangan ini.
Pengunjung bisa melihat beberapa kain yang masih ditenun atau setengah jadi.
Pengunjung tidak diizinkan mengoperasikan alat tenun, karena pengoperasiannya yang rumit. Namun tak perlu khawatir, pengelola museum ini melaksanakan lokakarya tenun sederhana.
Baca juga: Meski Sedang Direvitalisasi, TMII Masih Jadi Favorit Warga Berwisata Saat Libur Lebaran
"Kita ada workshop tenun sederhana. Medianya pakai benang dan kertas. Teknik menenunnya seperti mengayam," imbuhnya.
5. Taman Pewarna Alam
Museum Tekstil memiliki 'apotek hidup' pewarna alam.
Terdapat tanaman yang bisa menghasilkan pewarna kain tradisional, seperti daun mangga, daun jambu klutuk, pohon jati, hingga akar mengkudu.
Taman ini merupakan tanaman percontohan yang tak hanya bermanfaat disantap, namun sebagai pewarna kain alami pada pengunjung. (M35)