Tangerang Raya
Warga Resah Jalan Gatot Soebroto Kolong Fly Over Cibodas Kota Tangerang Langganan Banjir
Karsali, warga yang tinggal di Cibodas mengaku resah terhadap kondisi jalan selalu terendam banjir selama bertahun-tahun ketika hujan deras.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, CIBODAS - Jalan Gatot Soebroto di kolong Fly Over Cibodas menjadi salah satu titik di Kota Tangerang yang kerap banjir saat hujan turun.
Karsali, warga yang tinggal di Cibodas mengaku resah terhadap kondisi jalan selalu terendam banjir selama bertahun-tahun ketika hujan deras.
Genangan air yang meredam Jalan Gatot Soebroto itu hingga mencapai 80 cm.
"Banjir di Jalan Gatot Subroto ini mah udah lama, sering banget (banjir) sudah bertahum-tahun enggak pernah ada perbaikan," ujar Karsali kepada Tribuntangerang.com, Rabu (11/5/2022).
"Kalau hujan deras turun, banjirnya bisa sampe setinggi pinggang orang dewasa atau sekitar 80 cm, tinggi banget kan," katanya lagi.
Selain itu, genangan air yang terjadi akibat luapan Kali Sabi itu cenderung lama surut.
Banjir di Jalan Gatot Soebroto menyulitkan masyarakat sekitar dan pengendara yang melintas dijalan tersebut.
Pasalnya, warga sekitar terpaksa harus melintasi Fly Over Cibodas dengan memutar balik kendaraannya yang berjarak cukup jauh.
Baca juga: Andri S Permana Anggap Perencanaan Penanganan Banjir Buruk di Kota Tangerang
Baca juga: Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin Blusukan Lokasi Banjir di Kota Tangerang

"Enggak cuma airnya tinggi doang, banjir di sini juga surutnya lama, ini aja dari tadi malem banjir sampai sekarang jam 17.00 WIB, belum juga surut," kata dia.
"Kalau begini kan kita warga sekitar jadi repot, harus naik fly over dulu, terus puter balik lagi jauh, supaya bisa sampe ke lokasi yang terbilang deket, kan jadi makan waktu," ujarnya.
Pantauan Tribuntangerang.com, hingga pukul 17.00 WIB, banjir setinggi 30 cm masih menggenangi ruas jalan menuju arah Kota Tangerang.
Titik banjir tersebut di jembatan di atas aliran Kali Sabi.
Aliran Kali Sabi juga dipenuhi sampah plastik, styrofom, dan batang pohon besar.
Tumpukan sampah tersebut menghambat aliran air Kali Sabi sehingga aliran air kali meluap ke jalan.
Akibat genangan air itu, pengendara sepeda motor berhenti di tengah jalan.
Mereka ragu-ragu dan menahan diri untuk menerjang banjir. Pengendara juga memerkirakan kedalaman banjir sebelum melintasinya.
Pasalnya, mereka khawatir kendaraannya menjadi rusak ataupun mogok jika memaksa menerobos banjir.
Baca juga: Pejabat Gotong Royong Menguras Air di GOR Kota Tangerang yang Terendam Banjir
Baca juga: 8 Titik Banjir Ketinggian hingga 1 Meter di Kota Tangerang karena Hujan Deras Semalam
Klakson bersahut-sahutan dari pengendara mobil karena lajunya terhalang motor yang berhenti di tengah jalan yang tergenang banjir.
"Saya sengaja berhenti dulu sebentar, supaya bisa liat banjirnya ini dalemnya semana, karena takutnya kalau diterobos, motor saya malah mogok."
"Kalau begini kan pengendara sepeda motor seperti saya ini yang mengeluh, abis trauma lewat sini, malah motor jadi mogok," katanya .
Karsali mengharap, Pemerintah Kota Tangerang dapat segera menangani banjir yang terus berulang melanda wilayah tersebut.
Menurutnya, aliran Kali Sabi sempit dan banyak sampah menjadi penyebab banjir melanda wilayah tersebut.
"Untuk Pemkot Tangerang tolonglah diperbaiki banjir di Jalan Gatot Soebroto ini, masa terus-terusan berulang terjadi dari dulu."
"Lagipula Kali Sabi ini kan sempit ya alirannya, minimal sering dibersihin lah, biar kalau aliran air deras, enggak sampai banjir ke jalan makan waktu lama kaya begini," kata Karsali.