Tewas Dalam Perjalanan Ziarah, Sri Mulyani Sempat Dicegah untuk Berangkat

TRIBUNTANGERANG.COM, SUKAMULYA -- Bus rombongan peziarah asal Sukamulya, Balaraja, Kabupaten Tangerang, mengalami kecelakaan di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) petang.

Bus mengalami kegagalan pada sistem pengereman hingga tak terkendali dan menabrak sejumlah kendaraan.

Bus berhenti setelah menabrak dinding rumah warga.

Kecelakaan ini menewaskan seorang anggota rombongan dan tiga pengendara motor di lokasi kejadian.

Baca juga: Gagal Kejar Alphard, Sopir Pajero Tampar Pengemudi Yaris

Anggota rombongan ziarah yang tewas adalah Hj Sri Mulyani, warga Kampung Ceplak, RT 01/01, Sukamulya, Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Sri Mulyani meninggalkan seorang suami dan dua anak. Anak tertuanya, Rizki Maulana (25), tak menyangka sang ibu meninggal dalam perjalanan ke tempat ziarah.

Saat ibunya mengalami kecelakaan, Rizki tengah berada masjid dekat rumah untuk salat maghrib. Tidak ada firasat apapun yang dia rasakan saat itu.

Hingga salah satu tetangga memberi kabar bahwa bus pengangkut rombongan warga Sukamulya mengalami kecelakaan di Ciamis.

Rizki mencemaskan ibunya yang berada dalam rombongan tersebut. Dia lalu mencari informasi seputar ibunya.

Sejumlah kerabat menyakinkan Rizki bahwa ibunya baik-baik saja.

Sekitar dua jam kemudian, Rizki mendapat foto yang menyayat hati. "Saya lihat ibu saya tergeletak dan ditutup. Itu pasti ibu saya. Bukan orang lain. Saya tahu dari pakaiannya warna biru dan warna kaus kakinya," ucap Rizki kepada TribunTangerang.com, Minggu (22/5/2022).

Ada kerabat yang menyatakan Sri Mulyani mengenakan pakaian warna merah. Namun Rizki lebih percaya intuisinya. Dia yakin ibunya adalah korban kecelakaan yang ada di foto tersebut.

"Mungkin mereka mau menjaga perasaan saya. Tapi saya tahu persis itu pakaian yang dibelikan ayah saya. Saat saya lihat tergeletak, saya sudah merasa janggal. Tidak mungkin korban selamat ditutupin," katanya.

Rizki mengatakan ibunya sempat dicegah untuk berangkat ziarah. "Sebenarnya ayah tidak setuju kegiatan ziarah seperti itu. Tapi ibu itu lemah lembut hatinya, katanya "sudah disediain kursi. Ya udah, ibu ikut. Padahal masih capek juga, baru pulang lebaran di Jawa," katanya.

Kegiatan ziarah tersebut diprakarsai sejumlah warga Sukamulya. Mereka juga yang mencarikan bus dan biaya sewa bus ditanggung para anggota rombongan.

Kegiatan ini diikuti sekitar 120 orang. Panitia ziarah menyewa dua bus masing-masing berkapasitas 60 orang.

Adapun tempat-tempat ziarah yang akan dikunjungi berlokasi di Cirebon, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Rizki ikhlas menerima kenyataan bahwa ibunya telah tiada. Ia berjanji akan mendidik adiknya dengan baik sesuai dengan pesan almarhumah. "Apalagi ayah kan kerja jauh ya. Sayalah yang akan jadi ibu, kakak dan ayah buat adik saya," katanya.

Kecelakaan di Panjalu, Ciamis, menyebabkan sebagian anggota rombongan mengalami luka-luka. Para korban luka dikirim ke beberapa rumah sakit di Ciamis.

Mereka pulang pada Minggu siang dan tiba di Sukamulya sekitar pukul 15.30 WIB. Ratusan warga menyambut kepulangan para korban selamat.

Tangis keharuan pun pecah korban selamat turun dari bus pariwisata berwarna oranye di depan Pasar Ceplak, Kecamatan Sukamulya. Para korban selamat, dan keluarga yang menjmeput, saling berpelukan dan mencucurkan air mata.

Sejumlah korban segera digotong ke kendaraan pribadi untuk segera diantar ke rumah.

Namun, ada juga yang menunggu dijemput keluarganya. Saat dimintai keterangan, mereka melambaikan tangan tanda menolak diwawancarai. (raf)