Lifestyle
Susi Pudjiastuti: Keberanian dan Kolaborasi Jadi Modal Utama untuk Lahirkan Terobosan
Keberanian dan kolaborasi menjadi modal utama untuk melahirkan terobosan. Modal yang tidak didapatkan sejak lahir, melainkan hal yang terasah
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Manusia bisa bertahan hidup, seyogyanya karena mau berubah.
Ilmuan ternama Stephen Hawking bahkan bilang kecerdasan adalah kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.
Namun seringkali, untuk melakukan perubahan dibutuhkan usaha keras. Setiap perubahan apalagi yang membawa dampak perlu diapresiasi untuk menginspirasi orang lain.
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba pembawa perubahan bagian dari Grup GoTo, menggelar Changemakers Nusantara Day untuk merayakan keberhasilan ribuan pembawa perubahan yang telah menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan belum lama ini.
Baca juga: Anggara Wicitra Sastroamidjojo: Kami Tidak Anti-Formula E jika Anggaran Pelaksanaan Transparan
Pembawa perubahan ini dari berbagai permasalahan, seperti lingkungan dan sosial di Indonesia.
Sederet di antaranya adalah Susi Pudjiastuti (sosok changemaker inspiratif), Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc. (Staf Ahli Menteri BAPPENAS), Hendra Widjaja (CTO Tokopedia), Dr. Bagus Takwin, M.Hum. (Dekan Fakultas Psikologi UI).
Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang, menyuarakan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak changemakers untuk menciptakan dampak yang mengakar dan berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk membawa perubahan, sebuah kekuatan berupa bibit yang menunggu untuk ditumbuhkan. Kami hadir untuk memastikan bibit ini bisa berkembang dan bisa menghasilkan bibit-bibit yang lain," jelas Monica, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: HMI Pertanyakan Ketimpangan Kampung Kumuh di Jakarta
Susi Pudjiastuti, changemaker yang pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan pendiri organisasi Pandu Laut Indonesia, memberikan contoh bagaimana keberanian dan kolaborasi menjadi modal utama untuk melahirkan terobosan.
Sebuah modal yang tidak didapatkan sejak lahir, melainkan hal yang terasah sepanjang perjalanan hidup.
Susi bercerita, tergugah melihat permasalahan yang ada di sekitar dan mendorongnya menjadi berani untuk mendobrak pakem-pakem.
"Di saat yang bersamaan, membuka mata saya akan pentingnya bergandengan dengan pihak lain untuk mewujudkan perubahan yang signifikan," ujar Susi.
Baca juga: Kronologi Kasus Penipuan Berkedok Penggerebakan yang Dilakukan Pelaku Mengaku Anggota Polri
Bersama Susi, Dimas Bagus Wijanarko, pendiri sekaligus ketua Yayasan Get Plastic Indonesia, menceritakan bagaimana sebagai seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa berhasil mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi sumber energi secara otodidak.
”Empati saya terhadap permasalahan sampah plastik yang tidak kunjung selesai sangat tinggi, dan ini yang mendorong saya menciptakan inovasi. Saya pun harus menyelesaikan tantangan untuk memastikan teknologi yang saya ciptakan bisa inklusif untuk semua pihak,” ungkap Dimas.
Sesuai dengan misi YABB untuk mencetak dan menjadi katalisator changemakers, inisiatif Changemakers Nusantara akan terus digerakkan dan dikembangkan agar bisa terkumpul lebih banyak pembawa perubahan di Tanah Air untuk mendobrak batasan demi menciptakan kemajuan bangsa.
Baca juga: Mitos Pohon Jodoh di Kebun Raya Bogor, Pasangan akan Sehidup Semati