Seleb
Nafa Urbach Sudah Puas Populer Selama 25 Tahun, Target Berikutnya Ingin Jadi Caleg Pemilu 2024
Nafa Urbach sudah puas menjadi artis. Asam garam, manis, dan getir saat menjalani kariernya sebagai entertainer sudah 25 tahun dijalaninya.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Intan UngalingDian
Nafa Urbach mengatakan, saat ini dia menerima tawaran kerjaan sesuai keinginannya, tidak semua tawaran diterimanya.
"Kayak waktu lagi konsentrasi sama dunia di luar dari akting, ya aku mengedepankan prioritas," ujar Nafa Urbach.
Baca juga: Cerita Nafa Urbach Bisa Lihat Hantu Sejak Kecil, Kini Jadi Bintang Film Horor
Baca juga: Penyanyi Nafa Urbach Dapat Ancaman dari Debt Collector, Begini Kronologinya
Masalah anak
Nafa Urbach gagal menjadi anggota DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 bersama Partai NasDem.
Untuk Pemilu 2024, dia mengaku akan mencalon diri untuk menjadi anggota legislatif.
"Semangat masih ada tapi bukan obsesi. Kalau diajak oke, enggak juga enggak apa-apa. Sebenarnya keinginan pasti ada karena aku punya passion," kata Nafa Urbach.
Dia menambahkan, sebelum mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI, kehidupannya tak melulu menjadi artis, melainkan berbisnis.
Menurut dia, dalam dunia politik banyak orang punya kepentingan pribadi untuk mengincar jabatan.
"Ya mindset-nya harus diubah kalau mau hidup kita berguna dan berarti buat banyak orang. Kita hidup cuma sekali, kalau cuma bully dan menghina orang dosanya banyak," katanya.
Bukan ambisi yang Nafa Urbach kedepankan. Dia menunggu ajakan dari partai, jika ingin mencalonkan dirinya sebagai calon legislatif dalam Pemilu 2024.
"Aku orangnya kalau Tuhan merestui, jalan akan lancar. Tapi kalau enggak yo wis nggak usah dipaksa, enggak ngoyo sudah tua," ujar Nafa Urbach.
Dia menjelaskan, saat gagal dalam pemilu lalu karena daerah pemilihannya tergolong sulit. Banyak pelajaran yang bisa dipetiknya dari pengalamannya tersebut.
"Pas aku keliling banyak terjadi aku temui kekerasan seksual terhadap anak-anak di kampung yang nggak diketahui banyak orang," kata Nafa Urbach.
Nafa mengatakan di pelosok Indonesia, masih ada pernikahan dini yang merenggut masa depan anak-anak.
"Usia 12 tahun hamil, dinikahkan, dan banyak hal yang membuat anak-anak enggak punya masa depan dan mimpi," ucapnya.