Anak Ridwan Kamil Hilang
Saat Ridwan Kamil Bercerita Tentang Sumber Inspirasi Terbesar dalam Hidup di Blog Eril 7 Tahun Lalu
Ridwan Kamil bercerita bahwa sumber inspirasi terbesarnya ialah keluarga kecilnya. Hal itu ditulis sendiri oleh Eril di blog pribadinya 7 tahun lalu
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Walaupun tidak kenal secara langsung, pemberitaan tenggelamnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat 'sesak' hati banyak orang.
Tidak hanya ketegaran Ridwan Kamil dan keluarga saat mencari Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) di Sungai Aare hingga unggahan pamit Atalia yang sangat menyentuh.
Para nitijen pun mencari-cari hal tentang Eril, lalu ketemu dari blognya.
Saat putra sulungnya, beranjak remaja, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ternyata pernah menjelaskan hal menyentuh kepada sang anak.
Baca juga: Blog Eril di Usia 15 Tahun Viral, Berkali-kali Mengungkapkan Kecintaan Pada Olahraga Renang
Pria yang disapa Kang Emil itu mengungkapkan kepada Eril, bahwa sumber inspirasi terbesarnya ialah keluarga kecilnya.
Hal itu ditulis sendiri oleh Eril di blog pribadinya saat 7 tahun lalu.
Postingan berjudul interview itu diunggah Eril pada Rabu (27/5/2015) lalu atau 7 tahun sebelum kecelakaan menimpa Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022).
Di dalam tulisan itu, Eril sebenarnya tidak mengungkap sosok narasumbernya. Namun, sosok narasumber yang diwawancarai cocok dengan kriteria ayahnya yang berprofesi sebagai arsitek sekaligus Wali Kota Bandung saat itu.
Baca juga: Unggahan Atalia Pamit Langsung Diserbu Nitijen, Banyak yang Menangis Membacanya
Pada tulisan berjudul interview itu, Eril menanyakan banyak hal kepada ayahnya.
Mulai dari pengalaman hidup, cita-cita, motivasinya sebagai Wali Kota Bandung, hingga soal fenomena yang terjadi saat ini.
Dari lima pertanyaan yang diajukan Eril kepada ayahnya, ada satu jawaban menyentuh yang diucapkan pria yang karib disapa Kang Emil itu.
Saat itu, Eril bertanya kepada ayahnya apa yang paling menginspirasinya baik sebagai arsitek ataupun seorang Wali Kota.
Baca juga: Ungkapan Menyentuh Atalia Ridwan Kamil yang Pamit Harus Pulang ke Indonesia Bikin Terharu
“as a mayor and an architect. who inspires you so you could done something like this?” tulis Eril dalam salah satu pertanyaan kepada ayahnya.
Kemudian, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menjelaskan bahwa selama 17 tahun terakhir ia sudah mengelilingi dunia.
Selama itu, sudah ada lebih dari 100 kota di dunia yang Ridwan Kamil kunjungi.
Di kota-kota tersebut, Ridwan Kamil mengaku banyak mendapatkan inspirasi dan menemukan ide.
Baca juga: MUI Jawa Barat Ajak Masyarakat Indonesia Shalat Gaib untuk Emmeril Khan Mumtadz bin Ridwan Kamil
Bapak tiga anak itu memiliki tiga teori dasar dalam hidup, yakni observasi, buat ulang, dan modifikasi.
Tapi kata Ridwan Kamil, dari ratusan inspirasi yang ditemukannya dari berbagai belahan dunia, keluarga kecilnya yang menjadi sumber paling menginspirasi dalam kehidupannya.
Kepada Eril, Ridwan Kamil bercerita ia tidak pernah membayangkan bagaimana hidup tanpa keluarga kecilnya itu.
Di mana, saat ia pulang ke rumah, ia disambut dengan pelukan hangat anak-anaknya dan istrinya Atalia Praratya.
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil Ikhlas Atas Apapun Hasil Pencarian Eril
Istri dan anak-anaknya kata Ridwan Kamil, menjadi sumber pengisi daya bagi tubuhnya. Mereka bisa merubah rambut yang putih dan juga membuat wajah bersih kembali.
Bagi Ridwan Kamil, kebahagiaan kecil itu bisa memberikannya energi. Sehingga saat pagi datang, Ridwan Kamil kembali segar.
Maka kata Ridwan Kamil, yang menjadi sumber inspirasinya ialah keluarga dan kekuatan moral. Keduanya menjadi benteng bagi pria kelahiran Bandung itu dalam menjalani kehidupan.
Berikut interview lengkap antara Eril dan Ridwan Kamil yang diunggah di akun blog https://emmmerilkahn.blogspot.com/2015/05/interview.html?m=1
What makes you want to be the mayor of bandung?
it was a hard decision. when i was an architect, i was in the comfort zone. i have a wife and 2 kids, offices in 3 cities with 70 employee. i was enjoyed my life as an architect who always imagine and build. but anxiety often come in my life. everytime i came home. it becomes more dirty, more traffic jam, and others. so i wanted to make a change. finally i tried to be a mayor. after i bacome mayor i finaly know that everything has a solution. although the managing processes is a challenge. become a mayor can fulfill your dreams as soon as possible to make bandung a better place.
you are trusted by 2 political party to become a mayor of bandung. how to overcome that obstacle in your policy?
communicate more intensive with those political party.i think that is a simple logical thinking. i was different. i am independent. i take decision according to my heart and counciusness. and thank god those party understands my decision. because if i work well the outcome is well too. those party get a better perspective too
as a mayor and an architect. who inspires you so you could done something like this?
a used to go traveling. in the last 17 years, i've visited 100 cities in the world. what saw in those countries inspires me to search for ideas. i have a theories observe, recreate, and modification. but the most inspires me is my family. i could know imagine the weight in my shoulder without them. when i got home, my children hugs me, my wife hugs me. they removes my white hair, they cleans my face. for me that little happiness gives me energy. when morning comes i am fresh. i think that what inspires me and my morality power. my fortress
what is your comments about optimalizing social media to communicate with the citizen?
i think that this country has overcome an obstacle. where technology is not a problem. for example, there are 2,6 millions citizens in bandung. 2,3 millions of them uses Facebook and twitter. my housemaid even has 2 Facebook accounts. now all my activities can be informed trough media social. i uses it to inform activities, answering questions, even arguing with critics. so social media is a revolusionary way in the future.not only for private purpose only but also for serious things
what do you think is the primary problem in bandung?
i think traffic jam is binding's homework. traffic jam is the primary problem and must become better soon.first i will focus on the infrastructure. why? because infrastructures is like houses. it is the fondation. so i will work on the foundation first to make the house strong.
sumber: https://emmmerilkahn.blogspot.com/2015/05/interview.html?m=1