Disuruh Cari Jodoh, Dua harimau yang Memiliki Hubungan Darah Dilepas ke TN Kerinci Seblat
Disuruh cari jodoh, sepasang harimau betina dan jantan yang memiliki hubungan darah dilepas ke alam liar di Taman Nasional Kerinci Seblat
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Netizen berharap, baik Citra dan Surya bisa menemukan jodohnya di alam liar dan terus berkembang biak.
Baca juga: Anjing Terus Menggonggong, Ternyata Ditinggal Sendirian oleh Pemiliknya Selama Dua Bulan
“Sehat-sehat ya Surya dan Citra. Semoga bertemu jodoh yang cocok, membangun keluarga bahagia sejahtera, jauh dari jangkauan manusia,” tulis @hakunamatoddler.
Dikutip dari menlhk.go.id Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) dan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) bersama Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) dan mitra lainnya, melepasliarkan dua ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), pada 7 dan 8 Juni 2022.
"Pelepasliaran ini sekaligus sebagai momen dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni 2022," kata Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Irzal Azhar.
Harimau Surya Manggala (jantan) dan Citra Kartini (betina) berumur ± 3,5 tahun, dilepas di dua lokasi berbeda yang masuk dalam Zona Inti Taman Nasional Kerinci Seblat.
Baca juga: Kisah Kesetiaan Seekor Anjing yang Ditinggal Sendirian oleh Pemiliknya di Rumah Kosong
Hal ini bertujuan untuk untuk menghindari inbreeding atau kawin kerabat yang dapat menurunkan kualitas genetis keturunannya nanti.
Setelah berhasil melepasliarkan Surya Manggala pada Selasa (7/6/2022), pihak BKSDA sempat terkendala cuaca, sehingga akhirnya Citra Kartini menyusul dilepasliarkan keesokan harinya (8/6/2022).
Harapannya setelah lepas liar, kedua harimau ini mampu beradaptasi, bertahan hidup dan berkembang biak secara di habitat alaminya.
Baca juga: Anjing Presenter Bima Aryo Lebih Doyan pisang goreng daripada Daging, Ini Penyebabnya
Sebelum dilepasliarkan, harimau Surya Manggala dan Citra Kartini dipasangi GPS Collar dari Direktorat KKHSG Ditjen KSDAE oleh BBKSDA Sumut dan Tim medis.
Pemasangan GPS collar ini bertujuan untuk memantau pergerakan harimau sumatera pasca lepar liar.
Data hasil pemantauan ini sangat penting sebagai bahan evaluasi dan pengelolaan harimau mendatang di habitat alaminya.
Hasil dari survey yang dilakukan oleh BBTNKS dan Fauna & Flora Internasional (FFI) dari tahun 2005 hingga 2021 menggunakan camera trap telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 93 individu harimau sumatra di kawasan TNKS.
Baca juga: Dikira Anak Kucing Kampung, Saat Besar Kucing ini Ternyata Mirip Peliharaan Lisa Blackpink
Pada tahun 2021 dan 2022 sebanyak 2 individu harimau sumatera juga sebelumnya telah dilepasliarkan ke dalam kawasan TNKS.
Dengan pelepasliaran harimau sumatra “Surya Manggala” dan “Citra Kartini” akan menambah jumlah harimau sumatra yang berhasil teridentifikasi menjadi 97 individu pada kawasan TNKS.
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) termasuk satwa liar dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.