Stunting
Cegah Stunting, Protein Terutama Hewani Harus ada dalam Menu Sehari-hari
Protein merupakan zat gizi makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, penyembuhan, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Kontribusi susu pada setiap fase kehidupan adalah dengan adanya protein.
Baca juga: Bayi Harus Banyak Tidur, ini Waktu yang Dibutuhkan Bayi untuk Tidur Agar Tumbuh Kembang Optimal
Pada masa kanak – kanak, kebutuhan gizi ini untuk kunci tumbuh kembang.
Memasuki usia pra dan dewasa, kalsium dalam susu dibutuhkan orang dewasa untuk mencegah osteoporosis.
Untuk sepanjang usia, susu juga mendukung daya tahan tubuh yang sangat dibutuhkan untuk membantu mencegah terjadinya infeksi.
“Jadi dari usia dini, dewasa hingga lansia, pasti semua butuh susu karena kebutuhan gizi lengkap ada dalam susu," ujar Prof Fika.
Baca juga: Pantau Tumbuh Kembang Anak Secara berkala untuk Cegah kesalahan Penanganan Stunting
Ia mengatakan, peran keluarga sangatlah penting, karena jenis makanan yang dikonsumsi sangat tergantung pada pola makan yang diterapkan keluarga terutama ibu sebagai pengambil keputusan.
Di sinilah peran keluarga dalam hal ini orangtua untuk selalu menyediakan asupan gizi yang optimal untuk seluruh anggota keluarga.
Kurangnya Protein Hewani Meningkatkan Risiko Terjadi Stunting
Program Coordinator Sekretariat Stunting INEY, Bappenas, Harris Rambey PhD, menyebutkan dalam masa tumbuh kembang anak, protein dibutuhkan untuk membangun kognitif, membangun sel-sel tubuh, pertumbuhan anak baik secara fisik maupun kecerdasannya.
“Inilah konsep dasar tentang pentingnya asupan makanan yang mengandung tinggi protein. Dengan catatan ASI sudah eksklusif selama 6 bulan. Lalu dilanjutkan dengan tahap MPASI yang bergizi dan tinggi kandungan protein hewani seperti susu,” kata Harris.
Jika dibandingkan anak yang mengonsumsi susu dan protein hewani dengan anak yang tidak mengonsumsi susu dan protein hewani lainnya, risiko terkena stunting memang cukup besar bagi yang tidak atau kekurangan protein hewani dan susu.
Sesuai rekomendasi WHO maupun IDAI, dr Denta mengingatkan, usia 6 bulan pertama anak harus mendapatkan ASI tanpa makanan tambahan lainnya.
Baca juga: Gangguan Saluran Cerna Akibat Alergi Bikin Tumbuh Kembang Anak Terhambat, Kenali Tanda-tandanya
Setelah usia 6 bulan, kemudian mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) seperti protein hewani maupun nabati.
Namun harus diingat bahwa prinsip pemberian MPASI adalah makanan dengan gizi lengkap dan seimbang.
Jadi harus mengandung semua jenis zat gizi dari karbohidrat, lemak dan vitamin serta mineral.