Hari Pertama Sekolah
Agar Anak Tetap Semangat dan Aman Bersekolah, Begini Tipsnya
orangtua harus dapat membantu anak agar tidak canggung atau cemas saat melalui proses tersebut dengan memberikan persiapan dan motivasi kepada mereka.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Tahun ajaran baru kali ini agak berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
Pandemi yang berlangsung hampir dua tahun membuat anak-anak belajar di rumah.
Tahun ini, anak-anak sudah bisa belajar di sekolah lagi seperti sebelum pandemi.
Bila saat pandemi ada masa transisi ketika anak-anak harus belajar di rumah dan orangtua menjadi guru.
Sebaliknya kini ketika anak-anak sudah terbiasa di rumah, kembali alami transisi.
Belajar di sekolah bersama teman sebaya dan guru.
Seiring bertambahnya usia dan perkembangan anak, terutama saat anak usia prasekolah yang berusia 3-5 tahun, berbagai persiapan mulai orangtua lakukan.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah di Jakarta Diisi MPLS hingga Didatangi Satpol PP
Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., mengatakan, selain nutrisi yang seimbang, dalam mempersiapkan anak masuk sekolah, orangtua harus dapat membantu anak agar tidak canggung atau cemas saat melalui proses tersebut dengan memberikan persiapan dan motivasi kepada mereka.
Orangtua bisa mengajarkan dan membiasakan anak di rumah melakukan protokol kesehatan yang dibutuhkan di sekolah.
Selain itu, orangtua juga bisa meminimalisir rasa cemas mereka dengan langkah-langkah kecil seperti berkendara melewati sekolah, selalu sampaikan hal-hal positif tentang sekolah, dan berbelanja bersama untuk perlengkapan dan seragam sekolah.
"Di sinilah peran penting orangtua untuk bisa memahami kondisi psikologis dan emosional serta memotivasi anak," ujar psikolog yang biasa disapa Nina, Jumat (15/7/2022).
Agar anak tetap semangat dan aman bersekolah, Nina memberikan beberapa tips persiapan pada hari pertama masuk sekolah berikut:
• Siapkan tas dan peralatan sekolah anak bersama-sama semalam sebelumnya. Jadi anak betul-betul siap mental bersekolah.
• Persiapkan anak untuk istirahat dan tidur lebih awal di malam hari, agar keesokan harinya anak bisa bangun lebih awal. Dengan demikian anak tidak perlu terburu-buru berangkat ke sekolah, dan lebih siap mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
• Sediakan bekal makanan favorit anak yang bergizi, agar anak menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hari pertama.
• Buatkan sarapan dengan asupan makanan bergizi untuk anak. Orangtua bisa sarapan bersama sambil membicarakan mengenai kesiapan dan kesenangan prasekolah nantinya. Jika perlu, lengkapi juga kebutuhan nutrisi hariannya dengan susu pertumbuhan.
• Ingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan selama di sekolah, seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun sebelum masuk kelas dan menjaga jarak dengan teman. Orangtua juga sebaiknya membekali anak masker cadangan, gel / cairan pembersih tangan serta cairan disinfektan guna membersihkan berbagai peralatan sekolah dan permukaan meja anak saat sekolah tatap muka.
• Orangtua bisa menemani sejenak saat anak mulai berbaris masuk, berikan semangat dan pelukan hangat. Supaya anak tenang, orangtua bisa menunjukkan di area mana akan menunggu anak. Jadi saat ia keluar dari kelas, ia bisa segera menuju area tersebut. Tunggulah anak di area tersebut, anak perlu percaya bahwa orangtuanya menemani.
• Orangtua yang tenang dan tidak kuatir akan keadaan anaknya akan membuat anak menjadi lebih percaya bahwa dirinya berada di tempat yang aman.
• Beri kepercayaan kepada guru di sekolah untuk bisa menangani anak dan memberikan waktu bagi guru dan murid untuk saling mengenal. Jangan segera kembali ke dalam kelas, jika mendengar anak menangis atau memanggil-manggil.
Baca juga: Program Makan Siang di Sekolah Dapat Menurunkan Anemia pada Anak-anak
Jangan Lupa Sarapan
Orangtua tidak hanya menyiapkan berbagai kebutuhan sekolah, tetapi juga harus memperhatikan faktor kesiapan fisik dan psikologis si kecil, agar siap dan semangat dalam menjalankan sekolah tatap muka setelah dua tahun melewati pandemi.