Lifestyle
Begini Solusi Agar Konsumsi Garam Tidak Berlebih
Selain memberikan cita rasa dalam makanan, garam dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat, kuat, dan aktif.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG – Natrium atau garam memiliki peranan penting.
Selain memberikan cita rasa dalam makanan, zat ini juga dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat, kuat, dan aktif.
Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) Natrium berisiko menjadi gangguan kesehatan.
Kelebihan Natrium, dapat memunculkan berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, gagal jantung, diabetes, dan lain lain.
Jika kekurangan, maka efeknya adalah gangguan fungsi otot dan saraf, gangguan kontrol gula darah, gangguan kontrol cairan tubuh, dan gangguan penyerapan asupan nutrisi.
Nah, sebaiknya bagaimana menyeimbangkan dan mengendalikan asupan garam?
Medical Doctor & Health Content Creator dr. Kevin Mak mengatakan, garam penting bagi tubuh.
Pasalnya tubuh kita tetap memerlukan garam setiap harinya.
Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah, hipertensi, dan stroke.
Sementara kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi.
Baca juga: Ada Hubungan Konsumsi Garam dan Obesitas
Baca juga: Penggunaan MSG bisa jadi Strategi Diet Rendah Garam
dr. Kevin menyarankan jika ingin makanan yang dikonsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dapat menggunakan bumbu umami seperti MSG (monosodium glutamat).
Hal ini karena kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa.
"Penelitian yang dilakukan oleh Maluly et al (2020) juga menyebutkan pengurangan penggunaan garam dapur dan ditambahkan sedikit MSG pada masakan bisa menurunkan kadar natrium sebanyak 37 persen” ungkap dr. Kevin dalam penyampaian materi di sesi webinar "Peran Umami Dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih Untuk Hidup Lebih Sehat" belum lama ini.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, Badan kesehatan dunia (WHO) menganjurkan untuk membatasi konsumsi garam atau hanya 2.400 mg atau sekitar 1 sendok teh garam setiap hari.
Baca juga: Siapa Sangka! Minta Garam justru Modus Pencurian Motor
Agar kecukupan garam tidak berlebih disarankan juga untuk mengonsumsi makanan dari bahan alami dan menghindari makanan olahan.
Semakin banyak bahan makanan tersebut diolah dan diproses, makin tinggi kandungan garam.
Makanan yang tinggi kandungan garam biasanya terdapat pada keripik, sup kaleng, daging olahan, ikan asin, kecap, saos tomat, kaldu ayam blok, serta keju.
Angga Putra, Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia menyampaikan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
“Melalui kampanye Bijak Garam ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," imbuhnya.
"Untuk melihat detail menu Bijak Garam, dapat diakses melalui website Dapur Umami kami: https://www.dapurumami.com/page/bijak-garam,” imbuhnya.