Kecelakaan
Warga Cibubur Gelar Doa dan Tabur Bunga di Lokasi Kecelakaan Maut, Ajukan 4 Tuntutan
Mereka pun bersama-sama melantunkan doa untuk mengenang para korban, suasana haru pun larut dalam ucapan doa.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, CIBUBUR - Suasana haru menyelimuti lokasi kejadian kecelakaan maut akibat truk tangki Pertamina diduga mengalami rem blong di Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi, Rabu (20/7) sore.
Puluhan orang mengenakan baju serba hitam berkumpul serta memanjatkan doa untuk mengenang 10 korban kecelakaan tersebut.
Mereka merupakan warga Forum Cibubur yang menaruh empati besar atas insiden kecelakaan maut itu.
Baca juga: RS Permata Cibubur Tangani 6 Korban Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina, Begini Kondisinya
Baca juga: KNKT Ivestigasi Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur
Apalagi lokasi kejadian itu, merupakan jalan utama warga Cibubur dalam menjalankan aktivitas ke luar rumah.
Kurang lebih lima menit, para warga ini berkumpul tempat di titik lokasi kejadian tewasnya 10 orang atas insiden kecelakaan itu.
Mereka pun bersama-sama melantunkan doa untuk mengenang para korban, suasana haru pun larut dalam ucapan doa.
Usai melantunkan doa, 3 keranjang bunga tabur pun telah disiapkan.
Hal ini menandai prosesi untuk mengenang para korban kecelakaan.
Satu persatu, warga mengambil bunga tabur dan menaburkan ke titik lokasi kecelakaan.
Beberapa warga pun nampak tak kuasa menahan haru atas insiden ini.
Mereka hanya bisa berucap arwah para korban bisa diterima di sisi Tuhan, serta keluarga yang ditinggalkan pun diberikan ketabahan, serta yang masih menjalani perawatan diberikan kesembuhan.

Sampaikan 4 Tuntutan
Juru bicara forum warga Forum Cibubur, Abu Ecky menyampaikan jika atas insiden kecelakaan maut ini, pihaknya memiliki 4 tuntutan kepada pemerintah ataupun pihak terkait untuk dapat bertanggung jawab penuh kepada korban dan keluarga korban.
Adapun 4 tuntutan itu, pertama, meminta developer CBD dan Pertamina memberikan santunan atau ganti rugi kepada korban atau keluarga korban atas tragedi traffic light dan u turn.
Kedua, warga minta untuk dilakukan penutupan permanen pada traffic light atau lampu merah serta u-turn di sekitar lokasi kejadian kecelakaan.
Ketiga, warga juga minta agar Pemerintah dapat mengkaji ulang rambu lalu lintas, dan marka jalan di seluruh indonesia, dan data ulang penggunaan rambu lalu lintas dan marka jalan di seluruh Indonesia terutama di daerah Cibubur.
Keempat, warga minta usut tuntas apabila ada kepentingan dan meminta keadilan dari adanya tragedi kejadian kecelakaan trafgic light di Jalan Transyogi atau Jalan Alternatif Cibubur.
"Kita minta Mabes Polri untuk melakukan tim investigasi dan memanggil pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pemasangan traffic light atau lampu merah tersebut," kata Abu.
Tak Efektif
Salah satu warga, Suhawi menyampaikan jika keberadaan traffic light maupun pembuatan simpang atau U-turn CBD tidak efektif untuk mengurai kemacetan.
Justru dengan adanya traffic light maupun u-turn justru menambah dampak buruk dari kemacetan di Jalan Alternatif Cibubur itu.
"Justru karena ada lampu merah jadi macet, begitu ditutup tidak ada kemacetan kan lancar. Karena jalan menurun dan menanjak dan itu persoalannya. Lampu merah ini kustru menimbulkan kemacetan, itu yang terjadi," katanya.
Menurut dia, sebelum peristiwa kecelakaan maut ini terjadi, warga mengaku sudah cukup resah.
Pasalnya, kecelakaan yang terjadi bukan kali ini saja terjadi.
Bahkan, kejadian kecelakaan di Jalan itu sudah ketiga kalinya termasuk kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang.
"Kami itu pernah mengeluhkan, banyak kecelakaan di sini truk nabrak, terus ini yang kemarin makan korban. Sudah tiga kali kecelakaan di sini," ujarnya.
Maka dari itu, agar kejadian ini tidak terulang kembali, warga Forum Cibubur pun mendesak kepada Pemerintah untuk mengkaji ulang rambu-rambu lalu lintas di sepanjang Jalan Alternatif Cibubur ini.
Sehingga kejadian ini tak terulang kembali.
"Jadi kami minta Dishub dan Korlantas Polri tolong kaji ulang ini seluruh marka jalan dan traffic light yang ada di sini sehingga tidak ada lagi korban," Suhawi. (jos)