Keadilan untuk Yosua
Kombes Pol Zulpan Enggan Komentari Perkembangan Kasus Brigadir J: Semua Satu Pintu di Mabes Polri
Menurutnya, update penanganan perkara tersebut akan disampaikan secara satu pintu yaitu di Mabes Polri.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan enggan memberikan perkembangan kasus penyelidikan tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurutnya, update penanganan perkara tersebut akan disampaikan secara satu pintu yaitu di Mabes Polri.
Baca juga: Kombes Pol Budhi Herdi Dinonaktifkan, Jabatan Kapolres Metro Jaksel Diemban Kombes Pol Yandri Irsan
"Di mana setiap penyampaian penanganan Timsus ini saya juga akan mendampingi Kadiv Humas di Mabes Polri saat menyampaikan ke media," ujarnya, Kamis (21/7/2022).
Sehingga, lanjut Zulpan, semua temuan dari semua tim yang menangani perkara Brigadir Yosua akan disampaikan langsung melalui konferensi pers di Mabes Polri.
"Jadi nanti akan disampaikan dari Mabes Polri, inikan semuanya dilibatkan," kata Zulpan lagi.
Sebelumnya, Kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamarudin Simanjuntak membeberkan sejumlah fakta melalui diskusi di akun Youtube pada Sabtu (16/7/2022) lalu.
Dalam unggahan video, Kamarudin mengaku ada beberapa bagian tubuh kliennya ada bekas pukulan hingga jahitan.
Kemudian, di bawah tangannya ada luka robek diduga akibat benda tajam yang mengenai bagian bawah tangannya.
Selanjutnya, kejanggalan lainnya ada pada bagian kaki korban mengalami luka robek seperti di bawah tangan.
Baca juga: Autopsi Ulang Brigadir J, Bareskrim Polri akan Koordinasi Kompolnas, Komnas HAM, dan lainnya
Padahal kalau tewas mengenakan seragam dinas, korban memakai kaos kaki.
"Diduga lukanya karena pedang atau sangkur," katanya dalam Youtube yang diunggah Jaya Inspirasi.
Kamarudin membeberkan luka lainnya pada tubuh Yosua, misalnya di bawah telinga ada luka robek sekira 10 centimeter atau sejengkal orang dewasa.
Luka di bagian bawah telinga itu tak lurus karena sudah dijahit oleh dokter yang menangani pasca Yosua tewas dibunuh.
Selain itu, lubang telinga mengalami bengkak dan juga rahangnya bergeser.
Ia tak mengetahui apakah itu karena senjata tajam atau pukulan.
"Atau popor (bagian bawah) senjata laras panjang, kemudian di bawah ketiak juga ada luka," ucap Kamarudin. (m26)