Kecelakaan

Suara Musik yang Keras Bikin Sopir Odong-odong Tak Mendengar Peringatan Warga Akan Adanya Kereta

Polisi Ungkap Hasil Analisa TAA, Kereta Api Melaju dengan Kecepatan 72 KM/Jam dan Odong-Odong 40KM/Jam

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Review 3D (3 Dimensi) kecelekaan maut kereta api dengan odong-odong di Desa Silebu, Kabupaten Serang, Banten, yang menewaskan 9 orang, Selasa (26/7/2022) kemarin. 

TRIBUNTANGERANG.COM, BANTEN - Penyidik Ditlantas Polda Banten telah merampungkan analisa Traffic Accident Analysis (TAA) yang dilakukan usai melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) odong-odong maut yang menewaskan 9 orang.

Berdasarkan hasil analisa TAA, kecepatan kereta api kelas ekonomi yang mengangkut penumpang rute Merak-Rangkasbitung saat melintas di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022) kemarin sekitar 72 Kilometer (Km)/jam.

Sedangkan kecepatan odong-odong yang melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu atau di lokasi kejadian sekitar 40 km/jam.


"Sesuai dengan hasil analisa tim TAA Polda Banten diketahui kecepatan kereta api yang melintas di TKP pada pukul 11.00 WIB yaitu, sekitar 72 km/jam dan kecepatan odong-odong sekitar 40 km/jam," ujar Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Budi Mulyanto kepada awak media, Rabu (27/7/2022).

Lebih lanjut Budi menjelaskan, pihaknya juga telah menyimpulkan dan membuat review 3 Dimensi dalam peristiwa naas tersebut.

Pembuatan review 3D tersebut dilakukan dengan pendekatan menerapkan pola scientific investigation.

"Hasil review 3D kecelakaan antara kereta api dengan odong-odong itu sudah diberikan kepada tim penyidik Satlantas Polres Serang, untuk melengkapi alat bukti dalam penyidikan," terang Budi.

Baca juga: Perawatan Korban Luka Kecelakaan Odong-Odong Ditanggung Pemprov Banten dan Jasa Raharja

Baca juga: Mengenang Kejadian Kereta yang Tabrak Odong-odong yang Tewaskan 9 Orang, Melintas Tepat Pukul 11.00

Berdasarkan review video analisa TAA, Dirlantas Polda Banten membuat 3D tersebut pada tiga angle kejadian.

Angle pertama dibuat dari arah rute kereta api itu sendiri, yakni dari sisi tujuan perjalanan kereta pada arah Rangkasbitung.

Untuk review video ke dua diambil dari sisi perjalanan odong-odong yang hendak menuju Desa Silebu tersebut.

Sedangkan review video ke tiga adalah sisi perjalanan kereta api yang datang dari arah rute keberangkatan, yaitu Merak.

Review 3D (3 Dimensi) kecelakaan maut kereta api dengan odong-odong di Desa Silebu, Kabupaten Serang, Banten, yang menewaskan 9 orang, Selasa (26/7/2022) kemarin.
Review 3D (3 Dimensi) kecelakaan maut kereta api dengan odong-odong di Desa Silebu, Kabupaten Serang, Banten, yang menewaskan 9 orang, Selasa (26/7/2022) kemarin. (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)


Pantauan Wartakotalive.com di TKP, jalur perlintasan rel kereta api dari arah Merak menuju perlintasan di Desa Silebu, yaitu berposisi berbelok ke kanan.

Hal tersebut menyebabkan jarak pandang kereta menuju jalur perlintasan yang ada di Jalan Silebu Pasar tidaklah mudah.

Kemudian jalur perlintasan kereta api dari lokasi kejadian menuju arah Rangkasbitung miliki trek lurus, tanpa adanya hambatan apapun.

Budi menambahkan, saat melintas kejadian odong-odong maut tersebut berjalan dengan situasi memutar musik dengan suara yang cukup keras.

Baca juga: Saksi Mata Ungkap Sudah Teriaki Odong-odong Naas yang Tertabrak Kereta di Kragilan

Baca juga: Mobil Odong-Odong Dimodifikasi Berbahaya, Pelaku Modifikasi Diburu Polisi

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved