Harga BBM Naik

Setelah Harga BBM Naik, KAI Bakal Menyesuaikan Tarif KA Eksekutif

PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menyesuaikan tarif kereta api (KA) setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM per Sabtu (3/9/2022)

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews/Naufal Lanten
Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa (tengah) saat konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Sabtu (3/9/2022). Terkait kenaikan harga BBM ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menyesuaikan.

Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa mengatalan pihaknya saat ini masih mengkaji kenaikan harga BBM terhadap tarif kereta api.

Pasalnya menurut dia, penyesuaian atau kenaikan tarif transportasi umum bakal berdampak ke masyarakat secara langsung.

"Kita sedang mengkaji sedemikian rupa dampaknya terhadap kereta api,” kata Hadis Surya Palapa dalam konferensi pers terkait KAI Expo 2022 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Hadis mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan melakukan penyesuaian tarif perjalanan kereta api jarak jauh seiring kenaikan harga BBM.

Namun, lanjut dia, kenaikan tarif KA itu akan disesuaikan dengan kelasnya. Misalnya, hanya untuk kereta api komersial dengan kelas Eksekutif dan Bisnis.

“Kemungkinan kereta api komersial yang memang merupakan KA unggulan yang penggunanya eksekutif ke atas. Jadi kita prioritaskan ke situ,” ujarnya.

Terkait besarannya, Hadis belum menjelaskan secara rinci. Menurut dia, penyesuaian tarif perjalanan KA jarak jauh ini tidak akan terlalu besar.

“Kalaupun dinaikkan saya pikir tidak terlalu besar, dan hanya untuk kereta-kereta tertentu saja,” ujarnya.

“Karena kita memang harus berhati-hati di sini. Kita tidak serta merta begitu saja merespons, naik 30 persen terus tiket kita naik 30 persen juga. Enggak begitu, ada hitung-hitungannya,” lanjut Hadis.

Ia mengatakan hasil pengkajian terkait kenaikan harga BBM terhadap tarif kereta api masih terus dilakukan. Hadis pun berharap pembahasan tersebut akan rampung pekan ini.

Kemudian setelah selesai dibahas, lanjut dia, tarif kereta api akan segera dirilis ke masyarakat luas.

“Mudah-mudahan minggu ini sudah ada hasilnya dan kita bisa terapkan sesegaera mungkin juga apabila nanti hasil kita harus menaikkan harga tiket,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, VP Passenger Marketing KAI Gotro Nur Riyadi mengatakan jika mengalami kenaikan harga, tarif perjalanan KAI tidak akan terlalu besar.

"Kami pikir enggak sampai lebih dari 5 persen. Tapi nanti kita coba lakukan kajian. tapi gambarannya seperti itu," katanya.

"Kami akan menyesuaiakan angka yang masih memungkinkan yang masih bisa diterima masyarakat. Intinya itu saja terkait dampak kenaikan harga BBM ini," sambung Gotro.

Adapun rute kereta api yang berpotensi mengalami penyesuaian, Gotro menjelaskan mayoritas merupakan favorit masyarakat. Di antaranya jurusan Jakarta-Surabaya PP, Jakarta-Yogyakarta PP hingga Jakarta-Bandung PP.

Gotro menambahkan bahwa jika tarif kerata api jenis komersial berpotensi mengalami kenaikan, tiket kereta api yang disubsidi pemerintah masih belum dilakukan pengkajian.

Ia menambahkan pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah.

“Tapi intinya kereta PSO karena subsidi dari pemerintah, kami menunggu kebijakan pemerintah, terkait kereta subsidi atau PSO maupun perintis,” ucap Gotro.

“Tapi kalau komersial, tidak akan lebih dari yang tidak akan mampu diterima pelanggan,” tuturnya.

Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar pada Sabtu (3/9/2022).

Untuk jenis Pertalite saat ini ditetapkan Rp 10.000 per liter dan Solar Rp 6.800 per liter. Tak hanya itu, harga Pertamax pun turut naik menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved