5 Fakta Kematian Dosen Dwinanda, Kumpul Kebo hingga Tewas Tanpa Busana
Kasus meninggalnya dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi, masih menyisakan tanda tanya besar
Ringkasan Berita:
- Levi ditemukan tewas tanpa busana dengan darah di hidung dan mulut, membuat keluarga menduga ada kejanggalan dan meminta penyelidikan mendalam.
- AKBP Basuki menjadi orang pertama yang melapor, namun keterangannya berubah dari mengaku hanya saling mengenal hingga mengakui tinggal serumah dan memiliki hubungan khusus.
- Autopsi lisan menyebut penyebab kematian sementara adalah jantung pecah diduga akibat aktivitas fisik berat. Basuki kini ditahan 20 hari dan terancam sanksi etik berat hingga PTDH.
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA- Kasus meninggalnya dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi, masih menyisakan tanda tanya besar.
Levi ditemukan tewas tanpa busana di kamar kostel Jalan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, Senin (17/11/2025). Dari penyelidikan yang berjalan, muncul lima fakta yang kini disorot publik.
1. Ditemukan Tanpa Busana dan Ada Darah di Hidung-Mulut
Levi ditemukan tewas dalam posisi tergeletak tanpa busana di lantai kamar.
Dari informasi yang diterima keluarga, bagian hidung dan mulut korban mengeluarkan darah. Kondisi itu membuat keluarga menduga ada kejanggalan dan meminta penyelidikan mendalam.
2. AKBP Basuki Jadi Orang Pertama yang Melaporkan
Perwira polisi Polda Jateng, AKBP Basuki, adalah orang pertama yang meminta bantuan ke resepsionis kostel.
Awalnya ia mengaku hanya mengenal Levi karena sering membantu urusan pendidikan dan menegaskan tidak ada hubungan asmara. Namun keterangan itu berubah saat pemeriksaan Propam.
3. Pengakuan Berubah: Tinggal Serumah dan Ada Hubungan Khusus
Dalam pemeriksaan lanjutan, Basuki mengaku memiliki hubungan dekat dengan Levi dan tinggal satu rumah di kawasan Tembalang.
Nama keduanya bahkan tercantum dalam satu Kartu Keluarga (KK). Polisi menyatakan Basuki mengetahui detik-detik saat Levi kehilangan nyawa dan menyebutnya sebagai saksi kunci.
4. Hasil Autopsi Lisan: Jantung Pecah Usai Aktivitas Berat
Autopsi sementara menyebut Levi meninggal karena pecah jantung.
Dokter forensik menduga kondisi itu dipicu aktivitas fisik yang terlalu berat sebelum korban ditemukan tewas. Polisi masih menunggu hasil autopsi tertulis untuk memastikan penyebab kematian secara lengkap.
5. Basuki Ditahan 20 Hari dan Terancam Sanksi Etik Berat
Setelah pemeriksaan, Basuki langsung ditempatkan dalam penahanan khusus selama 20 hari.
Bidpropam menyebut Basuki melanggar Kode Etik Profesi Polri dan terancam hukuman terberat berupa PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat). Sidang etik dijadwalkan berlangsung sebelum masa penahanan berakhir dikutip dari Tribunnews
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
| AKBP Basuki Sudah 5 Tahun Hidup Tanpa Ikatan Pernikahan dengan Dosen Dwinanda Meski Punya Istri |
|
|---|
| Setor LHKPN 94 Juta, AKBP Basuki Mengaku Biayai Kuliah S3 Dosen Dwinanda, Uang Dari Mana? |
|
|---|
| Modus AKBP Basuki Tinggal Bersama Dosen Nanda Linchia Levi Terkuak, Keluarga Bahkan Tak Tahu |
|
|---|
| Mengaku Tidak Punya Hubungan, AKBP Basuki Ternyata Hidup Serumah dengan Dosen Dwinanda Linchia Levi |
|
|---|
| Dosen Dwinanda Linchia Levi Pecah Jantung Akibat Aktivitas Berlebih di Kamar, AKBP Basuki Ditahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Dwinanda-Linchia-Levi.jpg)