Bjorka Bobol Data Rahasia
Dituding Sebagai Bjorka yang Ungkit Kasus Pembunuhan Munir, Said Fikriansyah Jadi Waswas
Hacker bernama Bjorka bikin geger karena mengungkit kasus pembunuhan Munir. Muncul dugaan Bjorka adalah remaja asal Cerbon bernama Said Fikriansyah
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Pada kolom sample tertulis beberapa dokumen yang dimaksud seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup", "Surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup, "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2019, hingga "Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU tanggal 2 sd 9 Agustus 2019 an Hayu Sihwati SH MH".
Sementara untuk total dokumen yang dibocorkan oleh Bjorka itu diklaim berjumlah 679.180.
Selain itu, Bjorka juga menyebarkan data pribadi milik pejabat publik seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Bahkan, Bjorka juga menyinggung kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir dengan mengklaim pelakunya adalah Muchdi Purwoprandjono, mantan Kopassus yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Bahkan Bjorka pun menyebarkan identitas pejabat publik seperti Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun hingga saat ini, belum diketahui siapakah sosok sebenarnya dibalik nama Bjorka ini.
Sementara itu, Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku pihaknya telah mengetahui identitas dari Bjorka.
Mahfud MD menyebut pihaknya telah mengetahui gambaran Bjorka yang menghebohkan publik tersebut.
"Kita terus menyelidik, karena sampai sekarang gambaran-gambaran pelakunya sudah terindentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," ucap Mahfud MD saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022) dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Gambaran-gambaran siapa dan di mananya kita sudah punya alat untuk melacak," sambungnya.
Selanjutnya, Mahfud MD mengatakan motif dari pembobolan data tersebut bersifat beragam seperti politik dan jual beli.
Motif tersebut, kata Mahfud, tidak membahayakan.
Lebih lanjut, Menko Polhukam juga menyebut, peretas Bjorka bukanlah orang yang mempunyai keahlian membobol data sesungguhnya.
"Kalau dari kesimpulan, Bjorka sebenarnya tidak punya kemampuan membobol yang sungguh-sungguh," kata Mahfud MD. (TribunCirebon.com)