Kenaikan BBM
Mahasiswa Pingsan saat Unjuk Rasa Kenaikan BBM di Patung Arjunawijaya Gambir
Saat melakukan aksi unjuk kenaikan BBM, ada 2 mahasiswa pingsan. Saat itu, situasi sedang memanas dan terjadi aksi lempar botol dan dorong-dorongan.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Unjuk rasa mahasiswa lanjutan tentang kenaikan bahan bakar minyak terjadi di sekitar patung kuda atau Patung Arjunawijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).
Saat melakukan aksi unjuk kenaikan BBM, ada 2 mahasiswa pingsan. Saat itu, situasi sedang memanas dan terjadi aksi lempar botol dan dorong-dorongan.
Aksi unjuk rasa mahasiswa dilakukan oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Saat unjuk rasa kenaikan BBM, tiba-tua dua mahasiswa tergeletak. Mereka pingsan.
Salah satu mahasiswa yang tergeletak dari Universitas Politeknik Negeri Media Kreatif.
Saat tergeletak, mahasiswa lainnya berusaha mengipasinya agar tidak kepanasan.
Kemudian, relawan datang dan membalurkan minyak kayu putih ke perut dan leher mahasiswa tersebut.
"Ini akibat berdesakan, jadinya sesak nafas kemungkinan," ujar perempuan berbaju putih kotak-kotak tersebut.
Baca juga: Kantor Staf Presiden Pantau Demo Menolak Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda
Baca juga: Warga Tuntut Anies Baswedan Tetapkan Ribuan Rumah Tangga Miskin Terima BLT BBM
Pada pukul 14.50 WIB, ratusan mahasiswa Ini membobol langsung dua lapis kawat berduri di sekitar patung Arjunawijaya.
Massa bagian belakang melemparkan botol minuman kemasan dan sampah-sampah ke barisan polisi.
Aparat kepolisan yang berjaga tersulut emosi hingga terjadi aksi saling dorong dengan mahasiswa sehingga menimbulkan kericuhan.
"Tolong kembalikan teman saya, jangan ditangkap, kami tunggu di sini," ujar mahasiswa di mobil komando.
Sementara itu, Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muhammad Yuza Augusti mengatakan, aksi unjuk rasa mahasiswa sebagai kelanjutan dari unjuk rasa sebelumnya pada 8 September 2022 lalu.
Ada sejumlah tuntutan yang dibawa mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut.
Pertama, menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.
Kedua, menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.
Ketiga, menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas.