Tangerang Raya
Ade Yunus Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Alam melalui Sungai Cisadane
Sungai Cisadane yang mengalir di wilayah Provinsi Banten dianggap sebagai sumber kehidupan masyarakat
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Hal tersebut terus dilakukan orang-orang, termasuk dirinya lantaran kali dianggap sebagai tempat pembuangan sampah.
Hingga suatu ketika banjir melanda kediamannya, Ade terpaksa berlindung hingga ke atap rumah.
Saat berada di atas hamparan banjir, dia sampah-sampah yang dibuangnya sembarangn di kali ikut berserakan bersama genangan banjir.
Momen tersebut menjadi tamparan panas karena dia langsung menerima akibat dari perbuatannya.
"Saat itu, saya langsung mengikrarkan diri bahwa harus menjaga lingkungan hidup, sebab saya merasa sudah ditegur Tuhan."
"Makanya kamu jangan suka buang sampah sembarangan terus, sudah saatnya kamu peduli', itulah titik saya mulai peduli dengan alam dan lingkungan," kata dia.
Menurutnya, teman-temannya memiliki cerita berbeda hingga akhirnya menumbuhkan motivasi dan keinginan kuat untuk sama-sama merawat dan melindungi lingkungan hidup.
"Alhamdulillah kepedulian itu sampai sekarang," ujarnya.
Berbagai kegiatan dilakukan Banksasuci agar dapat terus melestarikan kebersihan dan keasrian Sungai Cisadane.
Mulai dari menjaring sampah dengan membentangkan waste trap di badan sungai, melakukan pembibitan dan penanaman pohon dibantaran sungai.
Selain itu, menggelar patroli mengelilingi Sungai Cisadane.
Waste trap sendiri merupakan metode pemasangan perangkap.
Perangkap sampah itu memasang batangan pipa dan besi memanjang dari dari sisi sungai ke satu sisi sungai lain atau di seberangnya.
Bentangan besi itu untuk menjaga atau menghambat sampah yang ada di permukaan sungai.
Lalu sampah yang terjaring waste trap ini akan diangkat kemudian dipilah.