Kriminal
Toko Ponsel Jadi Korban Penipuan Isi Saldo Dompet Digital di Tanjung Priok Jakarta Utara
Penipuan isi saldo dompet digital terjadi di toko ponsel di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kerugian mencapai Rp 550.000.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kasus penipuan berkedok isi saldo dompet digital terjadi toko telepon seluler atau ponsel di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pelaku penipuan berkedok isi saldo dompet digital itu terekam CCTV.
Pelaku mengenakan helm, berkemeja putih lengan panjang yang mendatangi konter ponsel.
Setelah itu, pria berhelm melakukan transaksi dengan penjaga konter. Kemudian dia pergi dan meninggalkan ponselnya.
Tak lama kemudian, pria itu datang kembali untuk melakukan transaksi dan mengambil ponsel yang ditinggalkannya.
Penjaga konter Dini menjelaskan, awalnya pelaku penipuan datang ke konter untuk isi saldo dompet digital, Minggu (18/9/2022) pukul 22.00 WIB.
Namun, pelaku enggan membayar dengan alasan berutang dan menitipkan satu unit telepon seluler sebagai jaminan.
Baca juga: 12 WNI Korban Penipuan Perusahaan Online di Kamboja Dipulangkan ke Tanah Air
Baca juga: Kuasa Hukum Tessa Mariska Bawa 2 Saksi Korban Penipuan Arisan ke Polda Metro Jaya
Keesokan harinya, Senin (19/9/2022) pukul 02.00 WIB, pelaku datang kembali untuk mengambil ponsel yang ditinggalkan dan melakukan transaksi lagi.
Namun sebelum membayar biaya isi saldo dompet digital, pelaku malah kabur tanpa membayar.
"Jadi awalnya itu dia sebelumnya top up Dana, alasannya utang, terus dia ninggalin handphone," kata Dini saat dikonfirmasi di konter ponselnya, Sabtu (24/9/2022).
"Dia datang lagi untuk menebus handphone-nya, yang kedua kalinya alasannya dia ngutang tapi enggak bayar udah dua kali kek gitu," ujarnya.
Akibat penipuan tersebut, Dini mengalami kerugian hingga Rp 505.000.
Namun, kasus tersebut tidak dapat diproses kepolisian karena angka kerugian kurang dari Rp 2 juta.
"Awalnya kan Rp 100.000, terus pas subuh bilangnya mau bayar. Enggak lama dia datang lagi ngutang lagi Rp 400.000 terus malah enggak bayar," ujarnya.
Dini mengatakan, modus penipuan di tempatnya bekerja sudah terjadi dua kali terjadi. Total kerugian yang terjadi toko ponselnya mencapai Rp 750.000.