Tangerang Selatan
Perbaikan Drainase di Jalan Merpati Raya Ciputat Tak Kunjung Rampung Dikeluhkan Warga
Sudah omset menurun, ditambah pula sarang nyamuk. Saya bingung mau mengadu ke siapa.
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG SELATAN - Perbaikan drainase di Jalan Merpati Raya, Ciputat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang tak kunjung rampung dikeluhkan warga.
Wawan, salah satu warga sekaligus pemilik warung di lokasi perbaikan drainase tersebut, mengeluhkan pekerjaan perbaikan drainase yang seakan terhenti di depan warungnya.
Ia mengaku bingung mau mengadu ke siapa perihal proyek drainase yang tak kunjung usai yang membuat omsetnya menurun.
"Sudah sebulan ini tidak ada kejelasan. Di depan itu mentok. Jadi airnya tergenang. Yang ada jentik-jentik nyamuk makin banyak," kata Wawan kepada Tribuntangerang.com di lokasi, Senin (3/10/2022).
"Sudah omset menurun, ditambah pula sarang nyamuk. Saya bingung mau mengadu ke siapa. Kalau memang sudah digali gini, kan harusnya lebih cepat diselesaikan. Jangan dibiarkan seperti ini," sambungnya.
Sementara itu, Alex Prabu, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) menyoroti penanganan banjir di wilayah Tangsel.
Anggota Komisi IV DPRD Tangsel ini menjelaskan, ada sebanyak 305 titik banjir ada di Tangsel dan 38 titik di antaranya bermuara ke Kali Angke.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tidak memiliki master plan drainase yang terintegrasi.
"Di mana drainase induknya, di mana drainase kecilnya. Itu yang belum jelas. Itu kan bagian tata kota. Apalagi di Tangsel ini banyak dibangun perumahan. Saya sudah minta, coba dipetain. Ada tidak drainasi kota yang besar dan kecil," kata Alex Prabu saat ditemui di kantor DPRD Tangsel, Senin (3/10/2022).
Lebih lanjut, Alex mengatakan, dirinya pernah melakukan pengecekan ke salah satu wilayah di Setu yang selama ini tak tersentuh banjir, justru beberapa pekan lalu dilanda banjir.
Menurut Alex, air di Tangsel bingung akan mengalir ke mana.
Ia turut menyoroti pembangunan drainasi saat ini, dan proyeknya kerap terhambat oleh tata ruang kota yang buruk, yang membuat potensi banjir selalu meninggi saat musim penghujan.
"Tangsel ini kan akan dibuat sebagai kota layak huni. Salah satu di dalamnya yakni penanganan banjir. Saya meminta agar penanganan banjir bisa tertangani dengan baik, apalagi anggaran penanganan banjir telah ditambah," kata Alex.
"Jangan lagi ada ego sentral supaya ini bisa diselesaikan. Kalau tidak, gegara banjir infrastruktur yang dibangun bisa hancur. Saya melihat progres penanganan banjir ini jalan di tempat," sambungnya. (raf)