Kriminal

Bayi Korban Ayah Sejuta Anak Dipertemukan dengan Ibu Kandungnya di Polres Bogor

Polres Bogor mempertemukan bayi korban perdagangan anak dengan ibu kandungnya. Perdagangan anak ini diduga dilakukan Yayasan Ayah Sejuta Anak.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Hironimus Roni
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanudin mempertemukan bayi yang korban perdagangan anak dengan ibu kandungnya di Mako Polres Bogor, Kamis (6/10/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, BOGOR - Kasus perdagangan anak yang dilakukan Yayasan Ayah Sejuta Anak masih terus didalami oleh Polres Bogor.

Sejalan penyelidikan yang masih berjalan, Polres Bogor juga mempertemukan bayi korban perdagangan anak ke ibu kandungnya.

Pertemuan mengharukan ini terjadi di markas Polres Bogor di Cibinong, Kamis (6/10/2022) siang.

Iman Imanuddin mengatakan pihaknya memfasilitasi pertemuan antara bayi dan ibu kandungnya.

"Satreskrim Polres Bogor telah melakukan penjemputan terhadap bayi yang menjadi korban dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan ibu kandung dari bayi tersebut untuk kita pertemukan," kata Iman, Jumat (7/10/2022).

Dia menambahkan anak bayi dan orangtua angkat yang mengadopsinya dijemput dari wilayah Lampung.

"Alhamdulillah, kita dapat mempertemukan orangtua anak tersebut dengan orangtua kandungnya," ucapnya.

Menurut Iman, momen pertemuan ibu kandung dan anaknya tersebut sangat mengharukan.

"Orangtua kandung bayi tersebut menangis haru saat dapat kembali memeluk anaknya," papar Iman Imanuddin.

Iman menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penyidikan terhadap kasus ini.

"Kondisi anak hingga saat ini dalam keadaan baik, sudah kita lakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik Polres Bogor," kata dia.

Menurut Imam, ibu kandung dari bayi ini tidak merasa keberatan apabila anaknya tersebut diadopsi.

Namun, dia menginginkan agar proses adopsi dilakukan melalui proses hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

"Awalnya orangtua kandung bayi tersebut percaya dengan Yayasan Ayah Sejuta Anak ini. Dia diiming-imingi oleh pelaku SH (32) bahwa bayinya akan dirawat dengan baik dan kebutuhannya akan dipenuhi," kata Iman

Tetapi pada kenyataannya, tambah Imam, ibu si bayi ditinggal sendirian di rumah sakit saat melakukan persalinan.

Bahkan wanita tersebut tidak diizinkan bertemu bayinya.

"Sang ibu tidak diberitahu keberadaan anaknya. Saat dia menghubungi SH, wanita tersebut justru diteror," kata Iman Imanuddin.

Situasi ini kemudian dilaporkan ke polisi dan polisi mengungkap adanya praktik perdagangan orang pada kasus tersebut. (*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved