Usaha kerupuk
Rumah Produksi Kerupuk Alfanas. Menyediakan 20 Jenis dan Digoreng Menggunakan Kayu Bakar
Bangunan di Jalan Balinda I, Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu adalah rumah produksi yang menyajikan 20 jenis kerupuk.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
"Belum terlalu luas pengirimannya waktu itu, sekarang Alhamdulillah sekarang pastinya di Pasar Baru Bekasi, Pasar Babelan, Pekayon, Bojong, Cikarang, dan yang lainnya," ungkap dia.
Saat pandemi Covid-19, usahanya juga ikut terdampak tetapi tak sampai menutup rumah produksi.
"Pasti semua ikut terdampak, tetapi Alhamdulillah saya masih bisa mempertahankannya," jelas pria asal Klaten, Jawa Tengah.
Sebanyak 20 jenis kerupuk ia jual ditempatnya itu, mulai dari kerupuk mi, kerupuk kulit, kerupuk jengkol, kerupuk singkong, dan sebagainya.
Harga yang dibanderol juga sangat terjangkau mulai dari ecaran Rp 1.000 hingga Rp 30.000.
Ke depannya, Zainudin berharap harga bahan baku juga stabil dan pemasaran jangkauannya lebih luas.
Baca juga: Arief R Wismansyah Borong Kerupuk dari Pedagang Perempuan saat Tengah Malam
Pantauan Wartakotalive.com, Rumah Produksi Kerupuk Alfanas berada di kawasan pemukiman warga yang tak jauh dari jalan besar.
Di sana pembeli yang datang bisa langsung melihat aktivitas para pekerja yang sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Nampak, ada yang sedang mengemas, menggoreng, merapihkan kerupuk ke dalam mobil untuk dikirim, dan ada yang sedang melayani pembeli.
Di rumah produksi tersebut, menggorengnya masih secara tradisional yakni menggunakan tungku dengan kayu bakar.
Persediaan kayu bakar di sana juga terbilang cukup banyak. Sebab, ketika menggoreng membutuhkan kayu bakar yang cukup banyak.
Zainudin mengaku menggunakan kayu bakar jauh lebih ekonomis.
Beragam kerupuk mentah berjejer rapih di tempat persediaan. Di mana nantinya kerupuk tersebut akan digoreng dengan wajan raksasa.
Pekerja yang mengemas mayoritas ibu-ibu, sedangkan bagian menggoreng lebih banyak anak muda.(m27)