Tips Mengatasi Anak Demam, Jangan Terburu buru Gunakan Obat, Orangtua Bisa Lakukan Ini di Rumah

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso memberikan tips untuk mengatasi anak yang demam tanpa harus beri obat

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Ilustrasi - Orangtua disarankan jangan terburu buru memberikan obat saat anak demam, berikut tips cara mengatasinya 

Selain obat, anak yang sedang demam juga bisa diberikan kompres hangat. Ini bisa diletakkan di lipatan-lipatan tubuh, agar suhu tubuhnya menurun.

Jangan memberikan anak kompres dingin ataupun alkohol.

Pasalnya, kompres dingin akan membuat sel tubuh di otak mengira suhu tubuh harus dinaikkan lagi, sehingga tubuh anak malah akan bertambah panas.

"Kalau kompres alkohol jauh lebih berbahya, karena uapnya itu toksik," ujar dr Anggraini, dikutip Nakita

Baca juga: Sidang Kedua Gugatan Cerai Bupati Purwakarta Ambu Anne, Dedi Mulyadi Kembali Tidak Hadir

Baca juga: Warga Antusias, Meja Aduan Era Ahok di Balai Kota DKI yang Dihidupkan Lagi oleh Heru Budi Hartono

Ahli Farmasi: Parasetamol di Indonesia Aman Dikonsumsi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, sampai Oktober ini ada 131 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia.

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D., menuturkan, parasetamol atau nama lainnya asetaminofen adalah obat yang berefek menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Obat ini termasuk aman untuk berbagai keadaan, termasuk untuk anak-anak dan ibu hamil atau menyusui, dan orang dengan gangguan lambung.

"Obat ini sepanjang dipakai dalam dosis terapinya," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (13/10/2022).

Ia menjelaskan, dosis terapi paracetamol untuk dewasa adalah 500 mg-2 gram, bisa digunakan 3-4 kali sehari @500 mg.

Jika masih nyeri atau demam dengan maksimal penggunaan 4 gram ( 8 x 500 mg).

Sementara, dosis untuk anak menyesuaikan usia dan berat badan.

Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang.

Overdosis paracetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi paracetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang.

"Kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang. Kematian bisa terjadi (mencapai 3-4 persen kasus) jika paracetamol digunakan sampai 15 gram," ungkap Zullies.

Secara mekanisme, toksisitas parasetamol lebih banyak terjadi pada liver atau hati, bukan pada ginjal.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved