Tips Mengatasi Anak Demam, Jangan Terburu buru Gunakan Obat, Orangtua Bisa Lakukan Ini di Rumah

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso memberikan tips untuk mengatasi anak yang demam tanpa harus beri obat

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Ilustrasi - Orangtua disarankan jangan terburu buru memberikan obat saat anak demam, berikut tips cara mengatasinya 

TRIBUNTANGERANG.COM - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, tidak boleh terburu buru memberikan obat saat anak demam.

Sebab, orangtua bisa menggunakan kompres hangat terlebih dahulu.

"Kalau memang ingin coba kompres hangat dulu. Bahwa demam suatu proses alamiah menghilangkan pantogen masuk, silakan," ujarnya saat live Instagram, Selasa (19/10/2022).

Baca juga: Seorang Wanita Ditemukan tak Bernyawa Dalam Plastik, Pelakunya Teman Korban, Polisi Dalami Motif

Baca juga: Klarifikasi Lanjutan dari BPOM Soal Obat Sirup Pemicu Gagal Ginjal Anak

Saat ini sedang ramai isu parasetamol diduga menjadi pemicu gangguan ginjal akut misterius.

Jadi kabar parasetamol sirup direkomendasikan untuk dihentikan pemakaiannya sontak membuat kaum ibu panik.

Apalagi, tidak sedikit ibu ibu menjadikan parasetamol sebagai andalan saat demam.

Meski begitu, Piprim tidak mengeluarkan anjuran untuk menyetop penggunaan parasetamol.

Ia sekadar mengimbau untuk mewaspadai penggunaan parasetamol.

Berdasarkan laporan dari Gambia, terdapat puluhan kasus kematian anak dengan kondisi cedera ginjal.

Ada kecurigaan jika kematian disebabkan usai mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Namun untuk kasus di Indonesia, penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia belum konklusif.

"Kalau memang diperlukan parasetamol sirup, saya belum konklusif kok. Belum ada keputusan gagal ginjal karena parasetamol. Kecuali nanti kalau ada bukti, BPOM merilis berita, kita juga sebaiknya mengikuti hal tersebut," paparnya lagi.

Sehingga Piprim menyebutkan jika tidak mengapa memberikan anak parasetamol.

Hanya saja perlu dilakukan konsultasi sebelumnya.

"Bapak dan ibu jangan panik, silakan berikan parasetamol its okey. Yang biasanya dapat obat saat demam, dikasih oke saja. Hanya perlu waspada, konsultasikan pada dokter. Seperti apa keamanan obatnya, dan apa yang boleh dikonsumsi," ujarnya.

Trik Kompres Anak

Selain obat, anak yang sedang demam juga bisa diberikan kompres hangat. Ini bisa diletakkan di lipatan-lipatan tubuh, agar suhu tubuhnya menurun.

Jangan memberikan anak kompres dingin ataupun alkohol.

Pasalnya, kompres dingin akan membuat sel tubuh di otak mengira suhu tubuh harus dinaikkan lagi, sehingga tubuh anak malah akan bertambah panas.

"Kalau kompres alkohol jauh lebih berbahya, karena uapnya itu toksik," ujar dr Anggraini, dikutip Nakita

Baca juga: Sidang Kedua Gugatan Cerai Bupati Purwakarta Ambu Anne, Dedi Mulyadi Kembali Tidak Hadir

Baca juga: Warga Antusias, Meja Aduan Era Ahok di Balai Kota DKI yang Dihidupkan Lagi oleh Heru Budi Hartono

Ahli Farmasi: Parasetamol di Indonesia Aman Dikonsumsi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, sampai Oktober ini ada 131 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia.

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D., menuturkan, parasetamol atau nama lainnya asetaminofen adalah obat yang berefek menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Obat ini termasuk aman untuk berbagai keadaan, termasuk untuk anak-anak dan ibu hamil atau menyusui, dan orang dengan gangguan lambung.

"Obat ini sepanjang dipakai dalam dosis terapinya," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (13/10/2022).

Ia menjelaskan, dosis terapi paracetamol untuk dewasa adalah 500 mg-2 gram, bisa digunakan 3-4 kali sehari @500 mg.

Jika masih nyeri atau demam dengan maksimal penggunaan 4 gram ( 8 x 500 mg).

Sementara, dosis untuk anak menyesuaikan usia dan berat badan.

Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang.

Overdosis paracetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi paracetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang.

"Kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang. Kematian bisa terjadi (mencapai 3-4 persen kasus) jika paracetamol digunakan sampai 15 gram," ungkap Zullies.

Secara mekanisme, toksisitas parasetamol lebih banyak terjadi pada liver atau hati, bukan pada ginjal.

Lalu, mengapa sirup parasetamol dikaitkan dengan kematian 66 anak-anak di Gambia?

Zullies mengatakan, dalam membuat suatu formula obat, tidak hanya zat aktifnya saja yang terkandung, tetapi juga ada senyawa tambahan lain.

Parasetamol tidak larut dalam air dan sirup menggunakan pembawa air, sehingga memerlukan bahan tambahan lain seperti propilen glikol untuk menambah kelarutan.

Kadar senyawa tambahan pada satu produk dengan produk lain bisa bervariasi antar pabrikan.

Ia menduga, sirup paracetamol yang beredar di Gambia mengandung kadar senyawa tambahan lain yang cukup besar yang dapat berbahaya.

Informasi dari BPOM menyebutkan bahwa sirup parasetamol produk tersebut tidak beredar di Indonesia.

"Jadi dugaan saya, bukan parasetamolnya yang berbahaya, tapi mungkin ada bahan lain yang menyebabkan risiko kematian," jelas dia.

Adanya peningkatan kejadian anak-anak yang mengalami gangguan ginjal akut di Indonesia belakangan ini belum bisa dihubungkan dengan penggunaan obat, dan masih perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Sejauh pemantauan, penggunaan parasetamol di Indonesia masih aman.

Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan penggunaan parasetamol selama digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Apalagi umumnya pemakaian paracetamol hanya bila perlu saja dalam jangka relatif pendek.

"Jika ada gejala-gejala yang tidak diinginkan setelah menggunakan parasetamol, segera konsultasi ke dokter atau apoteker untuk mendapatkan tindaklanjut yang sesuai," pesan Zullies.

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Parasetamol Diduga Picu Gangguan Ginjal Akut, Jangan Langsung Beri Obat, Lakukan Ini Saat Anak Demam

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved