Tangerang Raya

11 Pelajar Diamankan Polisi Gara-gara NgeBM Truk di Fly Over Jalan Jend Sudirman Kota Tangerang

Para pelajar itu diamankan karena menghentikan dan menumpang truk terbuka atau nge-BM saat truk  melintas di fly Over, Jalan Jendral Sudirman

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Istimewa
Sebanyak 11 pelajar diamankan di Mapolres Tangerang Kota karena menghentikan dan menumpang truk di Jalan Jend Sudirman, Kota Tangerang, Rabu (19/10/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 11 pelajar.

Para pelajar itu diamankan karena menghentikan dan menumpang truk terbuka atau nge-BM saat truk  melintas di fly over, Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang, Rabu, (19/10/2022) kemarin.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, upaya pengamanan terhadap 11 remaja tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap keselamatan masyarakat.

Mereka melakukan alsi nge-BM atau menumpang truk dianggap dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.

"Hari Rabu kemarin sekira pukul 14.00 WIB, Tim Perintis Presisi mengamankan 11 orang pelajar yang sedang nekat nge-BM saat sedang mengenakan pakaian seragam sekolah," ujar  Zain Dwi Nugroho, Kamis (20/10/2022).

"Mereka diamankan karena aksi nge-BM itu dapat membahayakan keselamatan mereka sendiri dan pengendara lain yang melintas," ujarnya.

Akibat perbuatannya itu, mereka diamankan di Mapolsek Tangerang.

Baca juga: 15 Pelajar Numpang Truk Terbuka Diamankan Satlantas Polres Metro Tangerang Kota

Lantas, para pelajar itu didata dan polisi memanggil pihak sekolah dan orangtuanya masing-masing siswa.

Polsek Tangerang melakukan pembinaan kepada para pelajar tersebut, berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang.

"Kami berkoordinasi dengan P2TP2A dalam melakukan pembinaan kepada pelajar ini, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali ke depannya," kata dia.

"Setelah semuanya itu dilakukan, baru mereka diizinkan pulang, dijemput dengan pihak sekolah dan orangtuanya masing-masing," ujarnya.

Dia mengimbau kepada orang tua dan guru agar dapat mengawasi dan mengedukasi murid dan anak-anaknya masing-masing.

"Dengan adanya aksi nge-BM ini, pengawasan orangtua dan guru diperlukan terhadap anak-anak mereka."

"Supaya tidak melakukan tindakan yang negatif atau bahkan menjurus kearah kriminal anak berhadapan dengan hukum (ABH)," kata Zain Dwi Nugroho


 


 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved