Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta, Makna Bundaran HI dan Tugu Selamat Datang yang Berada di Jantung Ibu Kota Jakarta

Pada sejarah Bundaran HI nama tersebut diambil lantaran bentuknya yang memang berupa jalan melingkar dan dekat dengan Hotel Indonesia. 

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Wartakotalive/Leonardus Wical Zelena Arga
Penampakan halte bundaran HI yang masih direvitalisasi, Rabu (12/10/2022) 

Sebagai perancangnya, ditunjuk Henk Ngantung, seniman yang saat itu juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta. 

Akhirnya, jelang Asian Games 1962, jadilah karya seni yang diberi nama Tugu atau Monumen Selamat Datang, ditempatkan di lokasi yang kini dikenal sebagai Bundaran HI

Patung itu menggambarkan tentang pasangan pemuda-pemudi Indonesia yang antusias menyambut kedatangan para tamu.

Dan tangan yang sedang memegang rangkaian bunga diartikan sebagai keramahan bangsa Indonesia.

Patung ini menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional (Monas). 

Baca juga: Direktur Utama PT Transjakarta Tegaskan Tetap Lanjutkan Proses Revitalisasi Halte Bundaran HI 

Garis sumbu Tugu Selamat Datang dibuat tepat di tengah kolam Bundaran HI, yang seolah menghubungkan pelabuhan Tanjung Priok di sebelah utara dengan kawasan Kebayoran di sebelah selatan.

Saat Presiden Soekarno memiliki ide untuk membangun monumen ini, tentu idenya itu disertai dengan nilai filosofis akan bangsa Indonesia.

Dulunya, Bundaran HI ini memiliki ketinggian sekitar 17 meter. Ukuran itu dimulai dari kepala hingga ujung tangan sekitar 7 meter dan dudukannya memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter.

Persis di sekitar Bundaran HI terletak Hotel Indonesia atau HI. Hotel Indonesia merupakan hotel bintang 5 pertama di Jakarta yang juga dibangun dalam rangka menyongsong pesta olahraga terbesar se-Asia itu. 

Saat ini Patung Bundaran HI menjadi jantung Ibu Kota Jakarta. Siapa saja yang ke Jakarta pasti singgah untuk melihat kemewahan patung tersebut. 

Bahkan saat ini di dekat Patung Bundaran HI terdapat teras pandang yang bisa dikunjungi wisatawan untuk menikmati kemajuan Ibu Kota Jakarta. 

Selain itu, beberapa tahun lalu,  Bundaran HI juga kerap menjadi lokasi unjuk rasa.

Biasanya, Bundaran HI menjadi titik kumpul pengunjuk rasa untuk kemudian melakukan long march ke Istana Negara. 

sumber: berbagai sumber
 
 
 
 


Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved