Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta, Sarinah, Mal Pertama dan yang Punya Eskalator di Indonesia

Sejarah Jakarta, Sarinah, Mal Pertama di Jakarta dan Indonesia yang Berdiri Sejak 1966 dan yang juga memiliki eskalator pertama kali di Indonesia

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Miftahul Munir
Gedung Sarinah telah selesai direnovasi dan mulai dibuka kembali, Senin (21/3/2022). Renovasi Sarinah ini berkonsep modern dan menawarkan kenyamanan untuk pengunjung. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan  modern sudah jadi gaya hidup masyarakat terutama di perkotaan. 

Seperti juga bangunan lain mal juga sangat melekat erat dengan Sejarah Jakarta.

Mal pertama di Jakarta dan Indonesia itu dinamakan Mal Sarinah. 

Selain itu, Sarinah juga jadi gedung pertama di Indonesia yang  memiliki tangga berjalan (eskalator).

Pada saat diresmikan, pada zamannya orang bisa bolak balik merasakan sensasi menaiki dan turun lewat eskalator. 

 Pada sejarah Mal Sarinah, mal tersebut digagas Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1962. 

Gedung operasional dari Sarinah sendiri pertama kalinya dibangun di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta. 

Pada sejarah Mal Sarinah, peresmian dari Gedung Sarinah tersebut pada tanggal 15 Agustus 1966.

Uniknya, nama Sarinah diambil dari nama pengasuh Soekarno saat kecil. 

Presiden pertama RI itu bukan tanpa maksud menamakan sebuah mal pertama di Indonesia dengan nama pengasuhnya saat kecil. 

Dalam tujuannya, Soekarno ingin, Mal Sarinah menjadi tempat dan wadah untuk memasarkan produk-produk dari usaha kecil menengah.

Dengan demikian, cerminan sosok istimewa itu diharapkan bisa menjadi tekad kuat untuk Sarinah bisa tumbuh menjadi mitra terpercaya bagi usaha kecil. 

Tak hanya usaha kecil, tetapi juga bagi kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional melalui berbagai produk yang dikembangkan dan dipasarkan Sarinah.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Makna Bundaran HI dan Tugu Selamat Datang yang Berada di Jantung Ibu Kota Jakarta

Di usianya yang kini lebih dari lima dekade, Sarinah telah melebarkan sayap usaha dengan menelurkan sejumlah anak usaha. 

Peran aktif Sarinah sebagai mitra menjangkau perajin tradisional di pelosok, koperasi di berbagai desa dan kota, hingga desainer busana ternama di ibukota. 

Di sisi lain, kegiatan perdagangannya telah mencakup aktivitas ekspor dan impor beragam komoditas dan mebel.Produk-produk tersebut turut melengkapi etalase sejumlah gerai Sarinah di Jakarta, Semarang, dan Malang. 

Kepemilikan Sarinah 100 persen dikuasai oleh Negara Republik Indonesia, dengan modal dasar sebesar Rp 100 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak Rp 46,85 miliar. 

Baca juga: Sejarah Jakarta, Menelusuri Jejak Portugis di Kampung Tugu, ada Banyak Anak Berwajah Indo Eropa

Mal Sarinah dikelola oleh salah satu perusahaan BUMN bernama PT Sarinah (Persero). 

Di tahun 2022, wajah baru Mal Sarinah ditampilkan dan diresmikan oleh Presiden Jokowi. 

Wajah baru Mal Sarinah diresmikan pada 21 Maret 2022.

Kini, Sarinah hadir dengan wajah barunya yang lebih modern.

Sisi modern itu ditunjukkan dengan desain beberapa ornamen seperti patung pahat khas nusantara. 

Tak hanya itu, beberapa sudut juga didesain tampil modis dan modern agar masyarakat kekinian bisa berswafoto.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Asal Usul Dinamakan Lapangan Banteng, Pernah jadi Tempat Berkubang Banteng

Bahkan, mal tanpa pagar tinggi itu juga kini menjadi tempat publik bercengkrama. 

Terdapat sejumlah bangku di depan Mal Sarinah yang biasanya digunakan anak muda Jakarta nongkrong sambil melihat suasana Jalan M.H Thamrin. 

Bukan hanya itu, di sore sampai malam hari juga kerap disuguhkan live music di depan Mal Sarinah. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved