Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Asal Usul Dinamakan Lapangan Banteng, Pernah jadi Tempat Berkubang Banteng
Sejarah Jakarta: asal usul dinamakan Lapangan Banteng yang jadi tempat berkubang banteng pernah juga dikenal sebagai Lapangan Singa
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Lapangan Banteng melekat erat dengan Sejarah Jakarta.
Embel-embel banteng yang menempel pada nama lapangan yang terletak di Sawah Besar, Jakarta Pusat memang beneran bahwa tempat tersebut berkumpul hewan berkaki empat tersebut.
Tentu saja kejadian itu terjadi pada zaman doeloe. Kini Lapangan Banteng berada di pusat kota dan banteng itu kini tinggalah nama.
Lapangan Banteng, salah satu lapangan yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda.
Lapangan seluas 230x250 meter inipun telah lama juga diberi hiasa seperti patung.
Bahkan, bukan kali ini saja ada produk seni di Lapangan Banteng berupa Patung Pembebasan Irian Barat.
Di era Hindia Belanda, saat Jakarta masih bernama Batavia terdapat patung singa.
Pada era kolonial Belanda, lapangan ini bernama "Waterlooplein".
Namun, pada masa itu, lapangan ini lebih dikenal dengan sebutan Lapangan Singa.
Baca juga: Sejarah Jakarta, Makna Bundaran HI dan Tugu Selamat Datang yang Berada di Jantung Ibu Kota Jakarta
Nama itu dipilih karena dahulu di tengahnya terpancang tugu peringatan kemenangan pertempuran Waterloo, dengan patung singa di atasnya.
Patung itu dibangun untuk merayakan kekalahan Perancis yang tidak lagi berkuasa di Indonesia.
Maka dari itu Waterlooplein artinya adalah lapangan warterloop.
Nama ini memang berbau atau bercerita tentang perang Perancis dan mengejek Perancis karena kalah dalam perang pada tahun 1815.
Selain Patung Singa, Hindia Belanda juga pernah menaruh Patung pendiri Batavia di Lapangan Banteng.
Patung seorang pendiri kota Batavia itu dibangun pada tahun 1876.