Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta, TMII Diresmikan 20 April 1975, Awalnya Diusulkan Dibangun dekat Hotel Indonesia

Lokasi TMII sendiri terletak di Ceger, Cipayung, Jakarta Timur dekat dengan RS Haji dan Terminal Kampung Rambutan.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Rendy Rutama
Bangunan ikonik Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Cipayung, Jakarta Timur, 

Berikut pembuatan jalan dan penyediaan kavling tiap-tiap bangunan. Sementara rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas setiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek.

Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian keseluruhannya. 

Baca juga: Sejarah Jakarta: Masjid Istiqlal Dibangun Selama 17 Tahun, Didesain Orang Batak Bermarga Silaban

Sebelum menempati lokasi sekarang, TMII pernah diusulkan dibangun di kawasan lain yakni Waduk Melati dekat Hotel Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat; kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat; dan Sunter, Jakarta Utara. 

Namun, ketiga lokasi itu tidak cukup luas untuk membangun TMII.

Kemudian Gubernur Jakarta kala itu Ali Sadikin atau yang karib disapa Bang Ali mengusulkan agar TMII dibangun di wilayah pinggiran Jakarta.

Usulan Bang Ali selanjutnya disampaikan Ibu Tien kepada Brigjen TNI Herman Sarens Sudiro. 

Herman dikenal sebagai komandan korps Hankam sekaligus merangkap project officer pembangunan TMII.

Saat itu, Herman juga baru membereskan pembebasan lahan untuk pembangunan markas besar ABRI di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. 

Menanggapi usulan Bang Ali, Herman kemudian mengusulkan TMII dibangun di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur. Herman juga meyakinkan Ibu Tien tentang potensi kawasan Bambu Apus.

Pembangunan TMII sempat menuai kritikan karena dianggap sebagai pemborosan anggaran.

Namun, pembangunan TMII tetap berjalan selama pemerintahan Presiden Soeharto. 

Ibu Tien mengatakan pembangunan miniatur Indonesia itu menelan dana sebesar Rp 10,5 miliar.

Dana pembangunan TMII seharusnya dibebankan kepada pihak swasta dan pengusaha. 

Namun, skema pendanaan itu menjadi ganjil karena provinsi juga ikut menanggung 16 persen dari total biaya pembangunan. 

Meski menuai kritikan publik, TMII terus dibangun dan diresmikan pada 20 April 1975.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Terungkap Total Berat Emas Murni yang Lapisi Tugu Monas

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved