Unjuk Rasa
Tuntut Kenaikan UMK 24,5 Persen, Ratusan Buruh Gelar Aksi Unjukrasa di Kantor Wali Kota Tangerang
Ratusan buruh tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Wali Kota Tangerang.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ratusan buruh tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Wali Kota Tangerang, Kamis (10/11/2022).
Aksi unjuk rasa tersebut menuntut upah minimum kota/kabupaten (UMK) pada tahun 2023 naik sebesar 24,5 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Presidium Aliansi Buruh Banten Bersatu, Dedi Sudarajat kepada awak media.
"Aksi yang kami lakukan hari ini untuk memastikan bahwa rekomendasi tentang kenaikan UMK dari AB3 yang sebelumnya telah kami serahkan ke Dinas Ketenagakerjaan, sudah sampai ke meja Wali Kota Tangerang," ujar Dedi di sela aksi massa.
"UMK 24,5 persen itu merupakan hasil survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dilakukan Serikat Buruh di tiga pasar," ujarnya.
Pantauan Tribuntangerang.com, sebelum berunjuk rasa ratusan buruh itu lebih dulu melakukan aksi long march kendaraan sepeda motor dan mobil komando.
Buruh melakukan aksi long march dari sejumlah titik kumpul seperti wilayah Jatiuwung, Periuk, hingga Batuceper.
Selanjutnya, masa aksi perlahan bergerak secara serentak dan beriringan untuk berkumpul dan bersama-sama mendatangi kantor Wali Kota Tangerang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Setibanya di area Puspemkot Tangerang, aksi massa tersebut disambut penjagaan puluhan personel gabungan TNI-POLRI dan Satpol PP Kota Tangerang.
Buruh di depan pintu Kantor Wali Kota Tangerang sesuai kelompok elemen masing-masing.
Baca juga: 273 Personel Gabungan Dikerahkan saat Aksi Unjuk Rasa Buruh May Day Fiesta
Baca juga: 2 Lajur Jalan di Jenderal Gatot Soebroto Ditutup Gara-gara Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan DPR RI

Unjuk rasa dipimpin seorang pria yang berorasi di mobil bak terbuka dan menjadi komando pengunjuk rasa.
Mereka juga membawa sejumlah alat peraga seperti bendera, spanduk, poster, hingga brosur yang berisi aspirasinya.
Penyampaian aspirasi yang dilakukan di depan kantor Wali Kota Tangerang itu bertujuan untuk bertemu dengan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Namun, Arief R Wismansyah tidak menemui para buruh yang sedang berunjuk rasa hingga pukul 17.00 WIB. Lalu, buruh pun membubarkan diri.
Dedi menyarakan, pihaknya menunggu keputusan dari Arief R Wismansyah terkait rekomendasi kenaikan UMK hingga Rabu (16/11/2022) mendatang.
Pasalnya, Senin (14/11/2022), jajaran Pemkot Tangerang akan menggelar rapat kenaikan UMK yang diminta buruh bersama Dewan Pengupahan Tangerang.
"Kita lihat dulu sampai hari Rabu pekan depan, apakah Wali Kota Tangerang menyetujui dan meneruskan rekomendasi kenaikan upah ini ke Gubernur Banten atau tidak," tuturnya.
Menurutnya, apabila rekomendasi kenaikan UMK para buruh tidak dituruti, aksi unjuk rasa dengan jumlah peserta lebih banyak akan kembali dilakukan.
"Mudah-mudahan Wali Kota Tangerang menerima kita supaya bisa mendengarkan apa yang menjadi tuntutan kita," ucapnya.
"Kalau permohonan kami tidak terwujud, kami Aliansi Buruh Banten Bersatu akan kembali melakukan aksi unjuk rasa susulan," kata Dedi Sudarajat.