Berita Jakarta Raya
Cerita Arkeolog Tentang Penemuan Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT, Ternyata Kereta Tenaga Uap
Berusia Hampir Satu Abad, Bekas Rel Trem yang Ditemukan di Proyek MRT Ternyata Diimpor dari Eropa
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
Diberitakan sebelumnya, rel trem ditemukan di area konstruksi CP202, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, saat pengerjaan MRT.
Menanggapi hal tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan akan direlokasi dengan baik, agar kondisinya tetap terjaga seperti saat penemuan.
Perseroan bersama tim ahli arkeologi dan kontraktor pelaksana konstruksi CP202 Shimizu Adhi Karya Joint Venture (SAKJV) telah menyusun metode pekerjaan penyelamatan temuan rel trem tersebut.
Hal tersebut dilakukan, karena mengacu pada ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Selain itu, koordinasi rutin juga dilakukan dengan instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Silvia Halim mengatakan, terdapat enam titik eskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total delapan titik eskavasi yang dilakukan.
Rinciannya di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak dua dari tiga titik, area pembangunan Stasiun Sawah Besar dua titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar dua dari tiga titik.
"Secara umum, rel trem ditemukan di kedalaman 27 sentimeter," ujar Silvia berdasarkan keterangannya, pada Jumat (11/11/2022).

Menurut Silvia, secara total terdapat kurang lebih 118 span rel atau 1,4 kilometer yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik.
Komponennya terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballast.
Silvia memastikan, MRT Jakarta sangat memperhatikan temuan-temuan yang menjadi bagian dari sejarah Jakarta.
"Kami juga berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga bagian dari sejarah tersebut," kata Silvia. (m36)