Gempa Cianjur
Dengar Laporan Bupati, Ridwan Kamil Langsung ke Cianjur: TNI-Polri Bahu Membahu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan langsung menuju Kabupaten Cianjur usai mendapat laporan dari bupati.
TRIBUNTANGERANG.COM- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan langsung menuju Kabupaten Cianjur usai mendapat laporan dari bupati.
Meski begitu, ia meminta warga tetap waspada terjadinya gempa bumi susulan.
"Waspadai gempa susulan yang biasanya selalu beriringan dalam hitungan hari," kata Ridwan Kamil melaui akun instagramnya, Senin (21/11).
Ridwan Kamil langsung menuju Kabupaten Cianjur untuk berkoordinasi terkait upaya penanggulangan bencana gempa tersebut.
Baca juga: Berikut Penjelasan Badan Geologi Tentang Gempa Cianjur, Masyarakat Diminta Tetap Tenang
"Yang terjadi tadi siang, menghancurkan banyak sekali bangunan. Dan Menurut laporan Bapak Bupati sampai dengan tadi jam 16.00, terdapat 46 korban jiwa dan 700-an luka-luka," katanya.
Ia mengatakan, warga Cianjur juga membutuhkan uluran tangan warga dan para relawan kesehatan dan kebencanaan.
Ia meminta semuanya segera mengoordinasikan diri.
"Saya dan tim BPBD sedang menuju ke sana untuk membantu koordinasi dan bantuan logistik bagi para korban bencana. TNI dan Polri pun sudah bahu membahu di lapangan menormalisasi situasi," ujarnya.
"Sementara itu, mohon doanya dari kita semua untuk masyarakat Cianjur yang terdampak. Hatur Nuhun. Jika berniat membantu bisa via @jabarquickresponse," tuturnya.
Sebelumnya, BMKG merilis analisis gempa bumi yang dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21.10 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.
BMKG pun menyatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono melalui siaran tertulisnya.