Tangerang Raya

Benyamin Davnie Minta Warga Jadi Jumantik Mandiri saat Kasus Demam Berdarah Naik 695 Kasus

TRIBUNTANGERANG. TANGERANG - Kasus demam berdarah dengue di Kota Tangerang Selatan terus meningkat menjadi 695 kasus tahun 2022.

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang
Wali Kota Tangerang Benyamin Davnie saat memberikan sambutan di SMP 1 PGRI Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (26/11/2022). Dia mengatakan, saat kasus demam berdarah di Kota Tangerang Selatan mencapai 695 kasus. Warga pun diminta menjadi juru pemantau jentik mandiri untuk mencegah penyebaran demam berdarah. 

TRIBUNTANGERANG.COM,  TANGERANG - Kasus demam berdarah dengue di Kota Tangerang Selatan terus meningkat.

Hingga 20 November 2022 lalu, kasus demam berdarah sudah mencapai 695 kasus.

Untuk mencegah kasus tersebut bertambah, Wali Kota Tangerang Benyamin Davnie minta setiap rumah tangga memburu jentik nyamuk di rumah masing-masing.

Menurut Benyamin Davnie, angka demam berdarah di Kota Tangerang Selatan tahun 2021 tercatat 437 kasus.

"Sekarang, dari Januari hingga 20 November kemarin, penderita DBD sebanyak 695. Jadi belum satu tahun, jumlahnya sudah 1,5 kali lipat," ucap Benyamin di SMP 1 PGRI, Ciputat, Tangsel, Jumat (25/11/2022).

Penyebaran DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti sehingga juru pemantau jentik mandiri di rumah-rumah perlu digalakkan.

Satu anggota rumah tangga melakukan pemeriksaan, pemantauan hingga pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti di rumah.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Terus Meningkat hingga Mencapai 1.035 Kasus

Baca juga: Demam Berdarah di Jakarta Mulai ‘Menggila’, Gubernur Anies Diminta Beri Perhatian Khusus

Benyamin Davnie menjelaskan, biasanya jentik nyamuk hidup di bawah kulkas yakni di tadahan airnya, di dispenser, pot bunga yang tersisa air.

Serta di ban atau bekas minum yang tergeletak di halaman hingga tempat air di sarang-sarang burung.

"Di tempat yang airnya jernih, bahkan di bak mandi pun ada," kata Benyamin.

Temuan tersebut ia peroleh dari tim survei di Kota Tangerang Selatan.

Benyamin menambahkan, membunuh nyamuk menggunakan obat nyamuk belum menyelesaikan masalah selama jentik masih ada.

Oleh karena itu, dia menggalakkan juru pemantau jentik alias jumantik, sehingga anggota keluarga bisa memeriksa tempat bersarang nyamuk.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved