Gempa Bumi Cianjur

Walaupun di Tenda Pengungsian Kebutuhan Tercukupi, Apih masih Syok, tidak bisa Tidur dan Makan

Sejak mengungsi pada Senin (21/11/2022), semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Alex Suban
Walaupun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah meminta agar bencana gempa Cianjur jangan dijadikan tontonan, tetap saja ada yang menjadikan selfie bahkan dengan wajah tersenyum 

Semua santriwati di pesantren tersebut, lamjut Apih, selamat dari bangunan yang ambruk itu.

"Alhamdulilah, mungkin karena karunia Allah semua santriwati selamat. Tidak ada yang cacat. Hanya ada satu yang pingsan, kaget kali ya," imbuhnya.

Rumah Terangkat di Kp Cisarua Desa Sarampa akibat gempa bumi Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022)
Rumah Terangkat di Kp Cisarua Desa Sarampa akibat gempa bumi Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) (Tribun Tangerang/Alex Suban)

Belum hilang rasa keterkejutan melihat pesantren ambruk, Apih melihat pemandangan lebih dramatis lagi.

Dia menyaksikan rumah tetangganya yang berada di sebelah Pesantren Almubarok terangkat hingga fondasinya.

Bangunan dua lantai itu pun miring ke belakang tanpa ada kerusakan berarti.

"Saya jadi tegang. Saya syok, apa ini benar atau mimpi. Saya lihat rumah kok terangkat ke atas," tuturnya.

Hingga saat ini Apih mengaku masih merasa syok dan trauma.

"Saya tidak bisa tidur dan tidak bisa makan. Baju juga belum diganti. Saya bahkan tidak berani masuk rumah, walaupun dekat posko pengungsian," ungkapnya.

Baca juga: Keterlaluan, Ada Pengendara Turun dari Mobil untuk Selfie di Depan Jenazah Korban Gempa

Baca juga: Pasca Gempa, Ahman Hanya Bisa Nangis Tahu Anak Istri dan Ibunya Tertimbun Longsor di Warung

Saat ini Apih mengungsi ke tenda pengungsian dan belum berani kembali ke rumah.

Semua barang-barang perabot rumahnya hancur.

"Saya masih trauma. Tetapi alhamdulilah masih selamat," tambahnya.

Sejak mengungsi pada Senin (21/11/2022), dia mengaku semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya.

"Di posko pengungsian kita bisa berkumpul bersama  sambil menghibur diri dan melakukan wasilah kenapa bisa sampai begini," ujarnya.

Dia berharap ada bantuan pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang rusak sedang.

"Kalau ada bantuan pemerintah, alhamdulilah. Semoga bisa perbaik rumah dan tetap tinggal di sini. Tetapi  cucu saya tidak mau lagi tinggal di sini, dia masih trauma," tandas Apih.

Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved