Piala Dunia 2022

Tidak Sangka! Suporter Jepang di Piala Dunia 2022 Ini Mahir Bahasa Indonesia

Siapa sangka suporter Jepang yang menyaksikan Piala Dunia 2022 di Qatar ternyata mahir berbahasa Indonesia.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Ign Agung Nugroho
Tribun
Shiba, salah seorang seporter asal Jepang (kanan) bersama rekannya saat menyaksikan pertandingan Jepang vs Kosta Rika di Stadion Ahmad Bin Ali pada Minggu (28/11/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Siapa sangka suporter Jepang yang menyaksikan Piala Dunia 2022 di Qatar ternyata mahir berbahasa Indonesia.

Memakai helm nyentrik, Shiba menyaksikan pertandingan Jepang vs Kosta Rika di Stadion Ahmad Bin Ali pada Minggu (28/11/2022).

 

 

Di kepala Shiba, terpampang helm yang ditempeli sejumlah bendera dari negara lain.

Kata Shiba, ada 32 bendera yang ditempelinya di helm nyentriknya itu.

Shiba pun ternyata mahir berbahasa Indonesia.

Pria asal Jepang itu rela pergi ke Qatar bersama temannya Suzuki untuk mendukung Timnas Jepang di Piala Dunia 2022.

Kata Shiba, ia cukup kecewa dengan kekalahan Jepang 0-1 atas Kosta Rika.

Meski demikian, Shiba masih optimis Jepang akan bisa menang melawan Spanyol Jumat (2/12/2022) mendatang.

 

Shiba, salah seorang seporter asal Jepang (kanan) bersama rekannya saat menyaksikan pertandingan Jepang vs Kosta Rika di Stadion Ahmad Bin Ali pada Minggu (28/11/2022).
Shiba, salah seorang seporter asal Jepang (kanan) bersama rekannya saat menyaksikan pertandingan Jepang vs Kosta Rika di Stadion Ahmad Bin Ali pada Minggu (28/11/2022). (Tribun)

 

Diketahui pertandingan Jepang Vs Spanyol akan berlangsung Jumat (2/12/2022).

Shiba mengaku bisa sedikit Bahasa Indonesia karena pernah bekerja di Jakarta selama 4 tahun.

“Karena saya tinggal di Jakarta pernah kerja di sana selama 4 tahun, jadi bisa bahasanya sedikit-sedikit,” bebernya dikutip dari video Facebook Tribunnews.

Shiba pun cukup puas jauh-jauh dari Jepang pergi ke Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022.

Menurut Shiba, Qatar negara yang sangat bagus. Negara di timur tengah itu bisa mencampurkan antara budaya asli dan modernitas dengan sangat baik. (des)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved