Revitalisasi Halte
Walau Megah, Namun Pengamat Anggap Halte Tosari Telah Merusak Tata Kota dan Abaikan Nilai Sejarah
Walaupun megah dan ciamik,Pengamat anggap Halte Tosari dan Halte Bundaran HI telah merusak tata kota dan mengabaikan nilai sejarah
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA --- Halte Transjakarta Tosari yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, hampir rampung diselesaikan.
Kesan mewah dan ciamik mewarnai halte yang menyerupai kapal pesiar itu.
Halte tersebut didesain bermoncong.
Salah satu moncong halte, mengarah persis ke arah ikon budaya Patung Selamat Datang.
Sementara moncong lainnya, mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman.
Halte dua lantai yang didominasi oleh penggunaan Aluminium Composite Panel (ACP) berwarna abu-abu itu, berdiri tak jauh dari Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Antara keduanya, dipisahkan oleh Patung Selamat Datang.
Pada lantai satu, terdapat pelayanan bagi pengguna Transjakarta yang hendak naik dan turun.
Terdapat juga sebuah mesin yang bisa digunakan jika pengguna hendak melakukan isi ulang saldo (top-up) kartu e-money.
Sementara lantai dua, rencananya akan digunakan untuk kebutuhan komersial.
Nantinya, akan ada beberapa fasilitas yang memanjakan pengguna.
Seperti anjungan, tempat nongkrong, dan ruang tunggu untuk beristirahat.
Selain itu, dari lantai dua tersebut, suguhan gedung-gedung bertingkat di sekitar patung Selamat Datang akan jelas terlihat.
Baca juga: 8 Halte Transjakarta Tutup Sementara untuk Direvitalisasi
Namun megahnya halte tersebut membuat suguhan ikon budaya Selamat Datang tak bisa lagi nampak dari jarak yang jauh.
Pasalnya terhalang produk revitalisasi tersebut.