Berita Kota Tangerang

Pemkot Tangerang Luncurkan E-Raport Kurikulum Merdeka pada Tingkat SD, Ini Tujuannya

Pemkot Tangerang melaunching secara daring E-Raport Kurikulum Merdeka pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Selasa (13/12/2022).

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Agung Nugroho
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sendro
Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot Tangerang) melaunching secara daring E-Raport Kurikulum Merdeka pada jenjang Sekolah Dasar (SD), pada Selasa (13/12/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, KOTA TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot Tangerang) melaunching secara daring E-Raport Kurikulum Merdeka pada jenjang Sekolah Dasar (SD),  Selasa (13/12/2022).

Diluncurkannya E-Raport pada tahap SD tersebut, sebagai salah satu upaya Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam menjawab tantangan pendidikan di era digital terutama pasca pandemi Covid-19.

 

 

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah saat menggelar webinar dengan tema E-Raport Sebagai Bagian Dari Digitalisasi Pendidikan secara daring.

"E-Raport Kurikulum Merdeka pada jenjang SD hari ini diluncurkan Pemkot melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang sebagai bentuk jawaban akan tantangan pendidikan di era digital, terlebih setelah pandemi Covid-19 lalu yang membuat anak-anak kita menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring," ujar Arief Wismansyah dalam pembukaannya.

Kemudian Arief menilai, kurikulum merdeka merupakan salah satu solusi untuk mengatasi learning loss yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Menurutnya, kurikulum merdeka dapat memberi kebebasan bagi para siswa-sisiwi dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran. 

 

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah selepas melaunching secara daring E-Raport Kurikulum Merdeka pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Selasa (13/12/2022).
Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah selepas melaunching secara daring E-Raport Kurikulum Merdeka pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Selasa (13/12/2022). (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sendro)

 

"Kurikulum merdeka  merupakan salah satu solusi untuk mengatasi learning loss yang disebabkan oleh pandemi Covid-19," kata Arief. 

"Jadi, setiap siswa akan dibimbing sesuai minat bakat dan kecerdasannya, sehingga dalam kurikulum merdeka ini dapat kita analogikan bahwa tidak ada ikan yang dipaksa untuk belajar terbang atau tidak ada burung yang dipaksa belajar untuk berenang," sambungnya. 

 

Baca juga: Jelang Natal 2022, Pengrajin Ornamen Rohani di Serpong Tangsel Banjir Pesanan 

 

Baca juga: Lonjakan Penumpang Nataru di Terminal Poris Plawad Diprediksi Terjadi Pekan Depan 

 

Nantinya, E-Raport kurikulum merdeka dapat membuat orangtua membaca dan memahami perkembangan putra putrinya sesuai dengan minat, bakat dan kecerdasannya.

"Tentunya e-raport bukan untuk mendiskriminasikan anak pintar dengan yang kurang pintar, tetapi untuk memaksimalkan potensi anak pada batas kemaksimalan minat, bakat dan kecerdasannya masing-masing," tuturnya.

Arief juga menegaskan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Kota Tangerang melalui berbagai program. 

Seperti program sekolah penggerak yang berjumlah 75 sekolah, mulai dari jenjang TK/SD/SMP dan juga sekolah penyelenggara kurikulum merdeka mandiri yang menembus angka 86 persen.

Selain itu, juga ada program sekolah adiwiyata, sekolah ramah anak, pendidikan inklusi, sekolah branding, sekolah sehat, hingga sekolah literat.

"Ini semua tentu sebuah upaya yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah di Kota Tangerang," ucapnya.

"Sehingga mereka dapat tumbuh dan terdidik secara optimal," jelas Arief Wismansyah. (m28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved