Polisi Tembak Polisi

Hasil Tes Poligraf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Bohong

Kuat Ma'ruf Protes Soal Keakuratan Poligraf Sebesar 93 persen, Saksi Ahli: 100 Persen Hanya Milik Allah SWT

Penulis: Nurmahadi | Editor: Lilis Setyaningsih
Akun YouTube Kompas TV
Bharada E saat menjadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam sidang pembunuhan Brigadir J. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Kuat Ma'ruf melalui kuasa hukumnya, Irwan Irawan protes soal hasil poligraf yang disampaikan saksi ahli Aji Febriyanto.

Dalam persidangan, Irwan Irawan menyinggung soal keakuratan poligraf sebesar 93 persen.

Menurutnya, ada ketidak akuratan sebesar 7 persen, ia pun menanyakan hal itu kepada saksi ahli.

"Tadi menarik mengenai kualitas keakuratan poligraf yang 93 persen berarti ada kemungkinan tidak akurat 7persen, nah apa yg menyebabkan ketidakakuraran 7 persen itu?" tanya Irwan Irawan.

Irwan pun lanjut mengatakan, jika keakuratan poligraf sebesar 100 persen ia tidak akan menanyakan hal tersebut.

"Nah apa yang menyebabkan itu 7 persen tidak akurat. Tadi saudara mengatakan keakuratan itu 93 persen bukan 100 persen, kalau 100 persen saya tidak bertanya," kata Irwan Irawan

Aji Febriyanto pun menjawab pertanyaan Irwan Irawan secara singkat.

"100 persen hanya milik Allah SWT," ucap Aji.

"Bukan, nah 7 persen ini apa penyebabnya gimana?" lanjut Irwan bertanya.

Kemudian, Majelis Hakim pun menengahi mereka berdua dengan meminta saksi ahli tak menjawab jika tidak bisa.

"Saudara saksi kalau saudara tak bisa menjawab sampaikan," kata Majelis Hakim.

"Tidak bisa Yang Mulia," jawab Aji.

Baca juga: Saksi Ahli Poligraf Bantah Pernah Paksa Putri Candrawathi Ceritakan Pelecehan Seksual

Sebelumnya, satu diantara saksi ahli yang hadir adalah ahli Polygraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid.

Dia memamparkan hasil tes polygraf dari masing-masing terdakwa.

Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Aji Febriyanto menuturkan keakuratan polygraf sebesar 93 persen.

Selain itu, dari kelima terdakwa yang dihadirkan semuanya memiliki nilai tes polygraf yang berbeda.

Yang pertama adalah Ferdy Sambo. Aji menyampaikan, eks Kadiv Propam Polri itu mendapat nilai sebesar -8, artinya Ferdy Sambo terindikasi berbohong.

"Bapak FS nilai totalnya -8," kata Aji kepada Majelis Hakim

"Kalau sambo terindikasinya apa?" tanya Hakim.

"Minus, terindikasi berbohong," jawab Aji.

Sementara itu, istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi mendapatkan nilai sebesar -25, lebih besar daripada Ferdy Sambo.

"Putri Candawathi -25. Kalau PC, terindikasi berbohong," kata Aji.

Baca juga: Dianggap Tak Konsisten, Ferdy Sambo Sebut Bharada E Tidak Pantas Berstatus Justice Collaborator

Kemudian, terdakwa Kuat Ma'ruf melakukan dua kali tes polygraf. Pertanyaan pertama terindikasi jujur sedangkan yang kedua terindikasi berbohong.

Disampaikan Aji, pertanyaan pertama mengenai apakah Kuat Ma'ruf memergoki Putri selingkuh dengan Yosua.

Menurut hasil polygraf pertanyaan tersebut mendapat nilai sebesar +9, sehingga Kuat terindikasi berkata jujur

Untuk pertanyaan kedua yakni apakah Kuat Ma'ruf melihat Ferdy Sambo menembak Yosua.

Jawabannya Kuat tidak melihat, hasilnya yakni -13. Artinya Kuat terindikasi berbohong.

"Kuat maruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya +9 dan kedua -13. Jadi mohon izin, sausara Kuat kita melakukan dua pemeriksaan dengan isu yg berbeda. Dua pertanyaan," kata Aji

"Apa pertanyaannya?" ucap Majelis Hakim

"Untuk sdr kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan ibu PC dan Yosua?" 

"Apa jawabannya?" tanya Hakim Kembali

"Jujur. Tidak memergoki," kata Aji

"Indikasi kedua apa pertanyaannya?" lanjut Hakim bertanya

"Untuk saudara Kuat apakah kamu melihat sambo menembak Yosua. Jawabannya Kuat tidak. Itu hasilnya berbohong," jawab Aji.

Baca juga: Bharada E Diminta Putri Candrawathi Bersihkan Sidik Jari Ferdy Sambo dari Barang-barang Brigadir J

Selanjutnya, terdakwa Ricky Rizal juga melakukan dua kali tes polygraf, keduanya mendapatkan hasil terindikasi jujur.

"Untuk saudara Ricky pertanyaannya sama kaya kuat. Hasilnya dua-duanya jujur," ucap Aji

"Apa pertanyaannya?" tanya Hakim

"Yang pertama berkaitan dengan saudara Ricky, apakah seseorang menyuruhmu mengambil senjata Yosua?, kemudian yang kedua apakah melihat sambo tembak Yosua?"

"Berarti Pak Sambo menembak?" tanya Hamim

"Ricky tidak melihat Sambo menembak," jawab Aji.

Yang terakhir yakni terdakwa Richard Eliezer. Dalam hasil tes polygraf, Bharada E terindikasi jujur dengan skor sebesar +13

"Si terdakwa Richard?" tanya Hakim

"Untuk Richard pertanyaannya apakah kamu memberikan ket palsu kamu menembak Yosua?. Richard jawab tidak dan jawabannya jujur, Richard ini menembak Yosua," jawab Aji. (m41)
 
 
 
 


Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved