Gatot Nurmantyo Ajak Masyarakat Doakan Mantan Wapres Try Sutrisno yang Tengah Sakit
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, mengunggah foto dirinya menjenguk mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno yang sedang sakit
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG – Mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno dikabarkan sakit dan dirawat di rumah sakit.
Kondisi kesehatan Wapres ke-6 RI tersebut dibagikan oleh mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, lewat Instagram, Minggu (18/12/2022).
Gatot juga mengunggah foto dirinya menjenguk Try Soetrisno yang terbaring di tempat tidur.
"Mantan Wakil Presiden RI ke-6 Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno saat ini sedang Sakit. Mohon doanya Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa mengangkat penyakitnya dan Beliau sehat dan Bugar Kembali. Aamiin YRA," tulis Gatot Nurmantyo.
Gatot tidak menjelaskan sakit yang sedang diderita Try Sutrisno.
Sebelumnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie juga menjenguk Try Sutrisno yang terbaring lemas di rumah sakit.
Jimly mengatakan, kondisi mantan Panglima ABRI tersebut sudah semakin sehat.
Dia mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendoakan agar Try Sutrisno segera sehat.
"Alhamdulillah Bapak Try Soetrisno di RS sudah semakin sehat. Banyak memberi petuah dengan sukacita bersama bu Try. Kita doakan beliau terus sehat, petuah-petuahnya untuk bangsa dan negara selalu dibutuhkan," tulis Jimly di akun Twitternya, Jumat (16/12).
Profil Try Sutrisno
Try Sutrisno sempat menjadi perbincangan beberapa waktu lalu.
Usai pengakuannya tidak mempunyai uang setelah purna tugas di karir kemiliterannya.
Diketahui, sebelum menjabat wakil presiden ke-6 era Orde Baru, Try Sutrisno sempat menjabat sebagai Panglima ABRI periode 1988-1993.
Disarikan dari tni.mil.id, pada 1974 Try terpilih sebagai ajudan Presiden Soeharto yang membawa karier suami dari Tuti Sutiawati ini meroket.
Pada 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di Kodam XVI/Udayana.
Setahun kemudian, ia menjadi Pangdan IV/Sriwijaya.
Hanya berselang empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Kodam V/Jaya di Jakarta.
Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjabat Wakil KSAD mendampingi KSAD, Jenderal TNI Rudhini.
Baru sepuluh bulan menjabat sebagai Wakil KSAD, pada Juni 1986 ia kemudian diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Ia menduduki jabatan sebagai Kasad hanya sekitar satu setengah tahun karena pada awal 1988 dipromosikan menjadi Panglima ABRI menggantikan Jenderal LB Moerdani.
Mantan wakil presiden RI periode 1993 - 1998 ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh.
Ia bukanlah seorang yang haus jabatan yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan yang diinginkannya.
Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.
Kesederhanaan Try dalam kehidupan sehari-harinya memang patut dijadikan teladan.
Try menceritakan dirinya justru menyicil rumah selama 15 tahun setelah dirinya pensiun dari jabatan Panglima ABRI.
Hal itu disampaikan melalui wawancara di akun Youtube Irma Hutabarat-Horas Inang.
Dijelaskan oleh Try, ia memilih rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk dibeli dengan cara dicicil. Saat itu sebagai mantan KSAD memang ia dipersilakan membeli rumah dinas KSAD.
Menurutnya, sikap "nerimo"-nya tersebut malah membawa berkah bagi dirinya hingga sekarang.
Menurutnya ia tak perlu takut dengan KPK terkait asal usul rumahnya. "Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut KPK. Kan didaftar semua asalnya," katanya.
Try Sutrisno merupakan ayah dari Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi.
Try yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diketahui berkali-kali menyerahkan rumah dinas kepada prajurit-prajurit lainnya.
Hal itu lantaran kesadarannya bahwa masih banyak tentara yang membutuhkan tempat tinggal. (*)