Kisah Anjas Batal Menikah H-1 Ijab Kabul, Kecewa Ibundanya Dibentak Calon Mempelai Wanita
Anjas pria asal Palembang Sumatera Selatan membeberkan pengalaman pahitnya gagal menikah H-1 Ijab Kabul dan Resepsi
Diketahui jika pernikahan yang harusnya digelar pada 18 Desember 2002 lalu berujung batal pada 17 Desember 2022 malam.
Sang wanita itu pun disebut tak memiliki rasa penyesalan setelah dibatalkan pernikahannya.
Ia bahkan membenarkan ketika ditanya kepala desa soal membentak orang tua dari Anjas.
"Katek tejingok (gaada terlihat penyesalan) dari wajahnya, malah kadesnyo, aku ngomong dio ngebentak orang tua aku, dio ngomong ado emang aku ngebentak, dak katek raso penyesalan dio ngomong cakitu," seru Anjas.
Bukan tanpa sebab, sang pria merasa tak terima karena keluarganya merasa sedih setelah calon mempelai wanita marah karena uang kurang sejumlah 700 ribu.
Diungkap Anjas, jelang pernikahan, calon mempelai wanitanya ini meminta uang tambahan sebesar Rp 7 juta.
Uang tersebut disebutkan untuk keperluan perlengkapan resepsi, seperti tenda dan lainnya.
Pihak Anjas pun menyanggupi permintaan tersebut dengan mencicilnya.
Namun, saat berkunjung ke rumah calon mempelai wanita diduga di Baturaja, Sumatera Selatan itu, Anjas dan keluarga dibuat terkejut dengan kondisi persiapan rumahnya jelang H-1 pernikahan.
Bagaimana tidak, wanita itu sebelumnya mengklaim jika uang tambahan tersebut dibuat untuk kebutuhan tenda dan lain-lain.
Namun faktanya, ketika disampai di rumahnya, Anjas tak melihat adanya tenda untuk pernikahan.
"Itu uang tambahan untuk orang tua dia katanya, daktau mungkin kalu untuk tenda, daktaunyo dak katek( tidak ada) tenda," ungkap Anjas dikutip dari Tribunsumsel.com pada Jumat, (23/12/2022).
Anjas mengaku syok melihat keadaan tenda yang dipesan bak tenda untuk acara kematian.
"Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," lanjut Anjas.
Lebih dari itu, bibi korban yang pada saat kejadian tersebut ikut hadir merasakan juga bahwa pada saat disana seperti tidak disiapkan semaksimal mungkin.