Cuaca Ekstrem

TNI AU Kerahkan 2 Pesawat Cassa NC-212 untuk TMC, Kurangi Intensitas Hujan Cegah Banjir Jakarta

TNI Angkatan Udara mengerahkan dua pesawat jenis Cassa NC-212 Seri 200 untuk melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai antisipasi banjir

Editor: Jefri Susetio
Tribunnews.com
Ilustrasi--TNI Angkatan Udara mengerahkan dua pesawat jenis Cassa NC-212 Seri 200 untuk melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya antisipasi cuaca ekstrem jelang akhir tahun. 

"Kita didukung 2 pesawat Casa dari Skuadron 4 Malang," papar Budi Harsoyo.

Penyemaian pun dilakukan dalam 6 sorti penerbangan, dengan tiap sorti maksimal dapat mengangkut 800 kg NaCl.

Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan sorti jika masih ada potensi hujan sangat lebat di wilayah Jabodetabek.

"Satu kali sorti penyemaian kapasitas angkutnya 800 kg. Hari ini 6 kali sorti, tapi menyesuaikan (jika perlu tambahan sorti)," tutur Budi.

Kendati demikian, Budi kembali menekankan bahwa fungsi TMC adalah memodifikasi cuaca, yakni mengurangi intensitas hujan atau memunculkan potensi awan yang akan menghasilkan hujan.

Teknologi ini tidak bisa menghilangkan potensi hujan yang ada saat ini, hanya meminimalisir intensitasnya agar tidak memicu terjadinya banjir.

"Kita tidak bisa menghilangkan, tapi bisa mengurangi intensitas (hujan)," pungkas Budi.

Baca juga: Presiden Minta Ikuti Informasi dari BMKG, Waspadai Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah di Indonesia

Terbitkan Warning

Terpisah, Kepolisian RI mengantisipasi adanya cuaca ekstrem saat libur natal dan tahun baru (Nataru).

Khususnya, potensi adanya bencana alam akibat cuaca ekstrem tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa mitigasi potensi bencana alam sudah mulai dilakukan dari tingkat Mabes Polri hingga Polres di daerah.

"Kita antisipasi tentu baik Mabes Polri maupun jajaran sudah mengantisipasi. Kita juga mengikuti kondisi seperti kita ketahui saat ini di musim penghujan tentu kita akan antisipasi hal tersebut. Mengantisipasi cuaca ekstrem mengantisipasi kemungkinan ada potensi bencana banjir misalnya kita akan kerahkan," kata Ramadhan.

Ramadhan menjelaskan bahwa pihaknya meminta masyarakat memantau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait antisipasi cuaca ekstrem setiap harinya.

Nantinya, kata dia, pihaknya juga akan memberikan peringatan atau warning terkait daerah yang berpotensi terkena bencana.

"Kita selain mengikuti pantauan BMKG kita juga memberi warning. Seperti kita bekerjasama beberapa waktu yang lalu misal di penyeberangan Merak Bakauheni sempat terjadi beberapa jam cuaca ekstrem sehingga sempat berhenti penyeberangan hanya beberapa jam," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved