Penculikan Anak
Gawat, Penculik Bocah Perempuan di Gunung Sahari Mantan Napi Kasus Pencabulan Anak
Kasus penculikan bocah perempuan berusia 6 tahun di kawasan Gunung Sahari, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, belum terpecahkan.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kasus penculikan bocah perempuan berusia 6 tahun di kawasan Gunung Sahari, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, belum terpecahkan.
Kasus tersebut terjadi awal Desember 2022.
Polisi telah mengidentifikasi pelaku sebagai Iwan Sumarno alias Yudo alias Herman alias Jacky. Iwan Sumarno pernah tinggal di wilayah Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Saat menyelidiki profil Iwan Sumarno, polisi mendapat fakta mencengangkan. Iwan Sumarno adalah mantan narapidana yang bebas dari penjara tahun 2021.
Iwan dipenjara di Bandung atas kasus pencabulan anak.
Profil Iwan Sumarno ini dipaparkan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin saat ditemui di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12/2022) lalu.
Komarudin menyebut, pelaku bebas setelah menjalani hukuman selama tujuh tahun penjara.
"Kami menemukan bukti baru, pada tahun 2014, Iwan Sumarno alias Jacky, tersangkut masalah hukum di Pengadilan Jakarta Utara, dimana yang bersangkutan dipidana dengan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur," kata Komarudin.
Selain itu, Iwan juga tersangkut kasus penggelapan sepeda motor di wilayah Pademangan, Jakarta Utara, Juli 2022.
Polisi mendapatkan identitas Iwan Sumarno setelah mengumpulkan keterangan dari para saksi. Polisi juga memeriksa CCTV di kawasan Gunung Sahari.
Akhirnya, polisi juga mendapat gambar Iwan Sumarno secara utuh. Saat itu dia sedang istirahat di emperan toko di Jalan Industri dan menghadap ke kamera CCTV.
Polisi kemudian memasukkan nama Iwan Sumarno dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). '
"Kami sudah menaikkan status sebagai penyidikan, mengingat para saksi sudah kami BAP (berita acara pemeriksaan) dan kami telah mengeluarkan surat daftar pencarian orang atau DPO yang sudah tersebar," ujar Komarudin saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12/2022).
Polisi berhasil menghubungi mantan istri Iwan. Namun wanita itu mengaku sudah setahun tak berkomunikasi dengan Iwan Sumarno.
Komarudin meminta kepada siapapun yang menemukan pelaku, bernama Iwan Sumarno alias Yudi alias Herman alias Jacky, agar segera melapor ke kantor polisi atau melalui nomor telepon 0877-0097-7999.
"Kami mohon bantuan masyarakat Indonesia dimanapun berada, yang menemukan orang yang mirip seperti yang tadi sudah kami sampaikan, mohon laporkan kepada kamu berikut dokumentasi," kata Komarudin.
"Jangan melakukan upaya ataupun tindakan main hakim sendiri, karena negara kami negara hukum, silahkan melaporkan kepada kami, biar kami amankan dan memproses yang bersangkutan," katanya.
Kronologi penculikan
Sebelumnya, orang tua Malika Anatasya, korban penculikan di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, mengakui jika mereka kenal dengan pelaku yang bernama Yudi.
Tunggal (48) menceritakan, pelaku kerap melintas depan tempat tinggalnya. Yudi merupakan pengumpul barang bekas yang berkelilih ke berbagai tempat menggunakan gerobak yang dirangkaikan ke sepeda.
"Biasanya dia bawa gerobak, tapi pas kejadian itu dia enggak bawa. Tampilannya juga rapi, baju dan celana panjang hitam, pakai topi," ujar Tunggal saat ditemui di depan rukonya di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).
Tunggal mengatakan, Yudi dikenal sebagai sosok yang baik dan kerap bermain dengan anak-anak kecil di wilayah itu, termasuk Malika.
"Dia sering bawa anak-anak ke belakang rumah buat jajan. Bukan sekali atau dua kali, sering. Tapi selalu balik lagi," ujar Tunggal.
Hal yang sama pun disampaikan istri Tunggal, Onih (42). Menurutnya, pelaku kerap menumpang untuk mengisi daya handphone di rukonya itu.
"Handphone-nya kecil, warna putih," kata Onih.
Onih juga mengaku sempat berbincang-bincang dan mendengarkan cerita hidup Yudi. Saat itu, Yudi curhat bahwa istrinya sudah meninggal dan ia memiliki tiga anak.
Anak pertamanya ditinggal di kampung, anak kedua bersama dirinya, serta anak ketiga dibawa bibinya yang tinggal di Kemayoran.
"Dia pernah cerita sambil nemenin saya membersihkan ikan, dia cerita kalau pengen punya lapak, saya bilang alhamdulillah kalau ada modal," kata Onih.
Onih mengatakan, hal tersebut terjadi dua bulan yang lalu.
Perempuan bertubuh kurus itu juga mengaku, tak menyimpan rasa curiga sama sekali terhadap pelaku. Pasalnya, ia telah mengenal Yudi selama tiga atau empat bulan terakhir.
"Enggak curiga sama sekali, karena dia punya etika baik. Sama anak-anak saya juga dekat," kata Onih.
"Kayak misalnya punya duit Rp 1.000 atau Rp. 2000, dia ngasi anak-anak saya buat jajan. Jadi saya enggak mikir dia bukan orang jahat," ujar Oni
Sementara itu, Ardia (20) melihat adiknya pergi bersama pelaku. Ia juga sempat memberi tahu ayahnya karena Malika dibawa naik bajaj oleh pelaku.
Namun, kata Ardia, ayahnya yakin jika Malika itu akan segera pulang.
"Aku langsung bilang ke ayah, 'ayah itu Malika ikut', ayah mikir bakal pulang lagi. Karena emang sering dibawa main sama Yudi, sering ngopi juga," kata Ardia saat ditemui.
Namun, hingga berjam-jam kemudian, Malika tak pulang.
Mereka pun berinisiatif mencari Malika di lokasi yang diklaim sebagai lapak milik Yudi.
"Saya tanya ada yang kenal Yudi enggak, ternuaya enggak ada yang kenal," jelas Ardia.
Akhirnya, pihak keluarga melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2022).
Detik-detik Penangkapan Pelaku Penculikan Malika, Iwan Sempat Melawan Hingga Polisi Bertindak Keras |
![]() |
---|
Sosok Polisi yang Bebaskan Korban Penculikan di Ciledug, Pernah Ungkap Kasus Sadis di Kalbar |
![]() |
---|
Setelah 26 Hari Meringkuk di Gerobak, Malika Akhirnya Tidur Layak di Bawah Selimut Hangat |
![]() |
---|
Bocah Perempuan Korban Penculikan Ditemukan di Ciledug, Orangtua Sujud Syukur |
![]() |
---|
Kasus Penculikan Bocah 6 Tahun Belum Terpecahkan, Polisi Sebar Foto Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.