Mutilasi

Ngeri, Wanita Korban Mutilasi di Bekasi Dipotong Menggunakan Gergaji Listrik

Terduga pelaku mutilasi wanita di Bekasi, MEL (34) disebut memotong korban dengan menggunakan gergaji listrik.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Rangga Baskoro
Olah TKP kepolisian di lokasi mutilasi Tambun Selatan. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Terduga pelaku mutilasi wanita yang potongan tubuhnya ditemukan di rumah kontrakan kawasan Bekasi, Jawa Barat, inisial MEL (34) disebut memotong korban dengan menggunakan gergaji listrik.

"Informasinya, hasil penyelidikan kita, dipotong menggunakan gergaji listrik," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan pada Sabtu (31/12/2022).

Hengki meyakini, wanita tersebut tidak dipotong dengan menggunakan golok. Pasalnya, potongan tubuh korban bergerigi.

Kendati demikian, eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu mengatakan pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Masih kita teliti ya, sampai sekarang. Memang ada beberapa hal yang identik dengan hasil penyelidikan kita," kata dia.

"Misalnya bahwa ini tidak dipotong dengan menggunakan golok. Ternyata benar dari kedokteran forensik awal ternyata kita lihat tulangnya bergerigi," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebut telah mengantongi identitas wanita korban mutilasi yang ditemukan di sebuah rumah kontrakan kawasan Bekasi, Jawa Barat.

"Ditemukan identitas diduga korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (31/12/2022).

Pihaknya turut melibatkan tim laboraturium forensik dan juga kedokteran forensik untuk menentukkan DNA jenazah tersebut.

"Apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada temukan di TKP," kata Hengki.

Baca juga: Polisi masih Dalami Motif Pelaku Mutilasi Wanita di Kontrakan Kawasan Bekasi

Baca juga: Mayat Wanita Dewasa Ditemukan di Kolong Tol Becakayu, Diduga Korban Mutilasi

Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu mengatakan, pihaknya juga menunggu hasil tes DNA wanita tersebut agar bisa segera ditindaklanjuti dengan identifikasi.

"Sampai sekarang kita sedang menunggu hasil, rekan-rekan harus bersabar. Ini sama halnya seperti kasus-kasus Kalideres kemarin, kita kedepankan scientific crime investigation," tuturnya.

"Kita tidak boleh terpaku terhadap pengakuan tersangka bahwa ini itu dan sebagainya. Kita harus berdasarkan alat bukti sehingga bisa tentukan motif, siapa tersangka, kemudian siapa korban. Apakah hanya ini korban dan lain sebagainya kita masih pendalaman sampai sekarang," sambung dia. (m31)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved