Rumah Mewah Terbengkalai

Rumah Mewahnya yang Kusam Sedang Diperbaiki, Tiko Tinggal di Pos Satpam

Sejumlah pihak membantu perbaikan rumah mewah milik Tiko yang tidak terusus di Jalan Paron, Cakung, Jakarta Timur.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Seorang pemuda warga Cakung, Tiko mengurus ibunya yang menderita depresi selama 10 tahun. Tiko dan ibunya tinggal di rumah mewah yang tidak terurus 

TRIBUNTANGERANG.COM, CAKUNG - Kisah pilu rumah mewah di Jalan Paron, Cakung, Jakarta Timur, mengundang empati publik.

Rumah tersebut ditempati Tiko dan ibunya, Eny. Bertahun-tahun lalu, Eny dan suaminya memiliki karier cemerlang hingga mampu memiliki rumah mewah di kompleks PLN tersebut.

Setelah masa kejayaan lewat, rumah dua lantai di Jalan Paron No 48, RT 06/02 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, itu jadi kusam dan tidak terawat.

Bahkan, pada rumah Tiko tidak ada listrik dan air bersih.

Sejumlah pihak kemudian mengulurkan tangan untuk membersihkan rumah dua lantai tersebut.

Selama rumahnya diperbaiki, Tiko tinggal di pos security di dekat Jalan Paron.

Hingga Jumat (6/1/2023) siang, di rumah Tiko belum ada aliran listrik dan air bersih.

Rumah Tiko ss YT
Penampakan halaman depan rumah Ibu Eny dan Tiko yang dibersihkan dari batang pohon dan tumbuhan

Tiko pun mengungsi ke pos satpam. "Sementara tinggal di pos security, nanti juga akan kembali ke rumah, tapi belum tahu kapan," kata Tiko.

Ketua RT 06/ RW 02 Jatinegara, Noves Haristeja mengatakan, sejak kisah pilu rumahnya viral, Tiko mendapat bantuan dari para konten kreator dan warga.

Selain itu, Tiko selama ini juga bekerja sebagai petugas keamanan lingkungan dan tiap bulan mendapat honor.

Kisah Tiko viral sejak beberapa hari lalu.

Seorang diri, Tiko menjaga ibunya, Eny, yang menderita gangguan jiwa. Tiko hidup dalam banyak keterbatasan di rumah dua lantai yang kemewahannya telah memudar.

Warga menyatakan, dulunya Eny dan sang suami termasuk keluarga kaya. Mereka membeli rumah di kompleks PLN tersebut dan membangunnya menjadi rumah mewah.

"Lihat saja kondisinya, masih kokoh bangunannya, padahal sudah lama tidak terurus," kata Noves.

Keharmonisan keluarga Tiko terganggu saat Tiko duduk di kelas satu SMP. Eny dan sang suami berpisah.

Ayah Tiko kemudian keluar dari rumah tersebut dan Tiko tidak melanjutkan sekolah.

Noves tidak tahu penyebab ayah dan ibu Tiko berpisah. "Yang saya tahu, bapaknya Tiko pulang ke kampung halamannya di daerah Jawa Timur," imbuh dia.

Noves mengatakan, tahun-tahun itu menjadi titik terendah bagi Ny Eny. Keuangan Eny tampaknya juga merosot drastis.

"Sampai listrik pun dicabut karena faktor ekonomi," kata dia.

Dalam situasi tersebut, Tiko berkeliling ke para tetangga untuk memohon bantuan. Dia juga kerap menjual perabot rumahnya hingga tak bersisa.

Tiko juga bekerja sebagai penjaga warung internet (warnet). Sejak beberapa tahun lalu, Tiko jadi petugas keamanan lingkungan.

Bantuan datang bukan hanya untuk membersihkan rumah Tiko. Sang ibu juga dibawa ke rumah sakit.

Hingga Jumat siang, Eny masih dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta Timur.

Menurut Direktur RSKD, dr Nikensari Koesrindartia, kondisi Eny mulai membaik.

"Ibu Eny dilayani dengan baik dikonsulkan dengan dokter ahli jiwa, dan masih dalam penanganan medis, hingga pendampingan oleh dokter psikiater sejak dibawa ke RSKD Duren Sawit pada 30 Desember 2022," kata Nikensari. m37

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved