Ibadah Haji

Wapres: Indonesia Harus Bersiap Memberangkatkan 210.000 Jemaah Haji

Seiring penyusutan pandemi Covid-19, Indonesia berpeluang mendapatkan kuota haji 100 persen pada tahun 2023 ini.

Editor: Ign Prayoga
Tribunnews/Rina Ayu
Wapres RI Maaruf Amin 

TRIBUNTANGERANG.COM, BOGOR - Indonesia berpeluang mendapatkan kuota haji 100 persen pada tahun ini.

Seperti diketahui, kuota haji Indonesia dan juga negara lain sempat diperkecil selama pandemi Covid-19.

Wakil Presiden RI KH Maruf Amin mengamini peluang kuota haji Indonesia kembali 100 persen.

Menurutnya, apabila keadaan sudah kembali normal, maka kuota haji Indonesia juga normal.

Wapres mengatakan, Indonesia sudah pernah mendapatkan kuota haji sebesar 210.000.

"Karena itu kita sekarang harus sudah menyiapkan diri untuk memberangkatkan jemaah sejumlah paling tidak ya 210 (ribu) itu. Sesuai dengan kuota, bahkan bisa mungkin lebih," kata Maruf Amin seusai menghadiri acara Haul Akbar Ke-51 pendiri Pondok Pesantren Al Falak Bogor, Sabtu (7/1/2023) malam.

Wapres mengatakan masalah penanganan haji bukan persoalan gampang.

Maruf juga menyoroti terkait dengan penetapan ongkos haji.

Ia meminta agar penetapan ongkos haji supaya lebih rasional.

Karena menurutnya jangan sampai subsid haji menjadi terlalu besar sehingga dana pokok haji kemudian tergerus habis.

"Kalau (dana) pokoknya habis itu akan menyulitkan yang ke belakang. Karena itu harus dirasionalisasi sesuai dengan, supaya tetap berkelanjutan, jadi sustainabilitynya harus dijaga," kata Maruf.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Indonesia mendapat kuota haji sebesar 100.051 tahun ini yang terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kuota haji reguler Indonesia mencapai 155.200 pada 2015 dan 2016, 204 ribu pada 2017 dan 2018, serta 214 ribu pada 2019.

Diberitakan sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertolak ke Arab Saudi untuk menghadiri persiapan Muktamar Haji pada Kamis (5/1/2023).

Yaqut mengatakan muktamar ini akan membahas persiapan haji, mulai dari kuota, hotel, hingga penyediaan katering untuk jemaah haji.

"Saya akan terbang ke Arab Saudi hari ini untuk persiapan muktamar haji, nanti akan dibahas beberapa hal terkait persiapan dan pelaksanaan haji tahun ini, termasuk kuota, penyediaan hotel, katering, dan sebagainya," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Kamis (5/1/2023).

Dirinya berharap dalam muktamar tersebut, usulan Indonesia bisa dipenuhi Arab Saudi.

Yaqut berharap Indonesia bisa mendapatkan kuota lebih dari 100 persen.

"Saya berharap mudah-mudahan bisa dipenuhi permintaan kita, salah satunya tambah kuota. Ini penting agar antrean haji yang panjang itu bisa diperpendek. Insya Allah, 100 persen sudah dapat. Kita ingin lebih dari 100 persen," kata Yaqut.

Menurut Yaqut, muktamar haji di Arab Saudi ini sangat menentukan bagaimana pelaksanaan haji 2023.

Sehingga dirinya sengaja terbang ke Arab Saudi agar bisa langsung bernegosiasi.

"Jadi muktamar ini akan sangat menentukan bagaimana pelaksanaan haji pada tahun ini," jelas Yaqut.

Kunjungan kerja ini juga menandai dimulainya proses persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M.

Seperti diketahui, pemberangkatan tahun 2023 ini merupakan pemberangkatan kedua pasca pandemi.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
https://www.tribunnews.com/nasional/2023/01/08/wapres-kita-harus-menyiapkan-diri-untuk-berangkatkan-paling-tidak-210-ribu-jemaah-haji

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved