Imlek
Pesanan Kue Keranjang Meningkat Tajam, Produksinya Mencapai 5 Ton per Hari
Produsen kue keranjang Ny Lauw di Neglasari, Kota Tangerang, mampu memproduksi kue keranjang hingga 5 ton per hari.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, NEGLASARI - Perayaan Imlek kurang legit tanpa kehadiran kue keranjang.
Kue tradisional berbahan dasar tepung ketan dan gula ini populer di masyarakat keturunan Tionghoa.
Kue keranjang saat Imlek memiliki makna kesatuan keluarga dan harapan untuk peningkatan rezeki.
Berbicara tentang penganan khas Imlek, kue keranjang merek "Ny Lauw" merupakan produk yang legendaris.
Kue keranjang Lw Lauw diproduksi di Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
Dibuat secara tradisional berdasarkan resep warisan leluhur, industri rumah tangga ini mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai daerah.
Saat ini, usaha pembuatan kue keranjang dan dodol Ny Lauw dipegang oleh generasi ketiga.
Winawati atau yang akrab disapa Ci Iin merupakan penerus usaha kue keranjang Ny Lauw.
Dia mewarisi usaha dari pihak keluarga suaminya, Suliatman alias Lauw Kim Tay.
Usaha dodol Ny Lauw dirintis oleh sang kakek, Lauw Sun Lim, pada tahun 1950.
Awalnya sang kakek hanya membuat dodol dalam jumlah sedikit.
Suliatman yang saat itu masih duduk di bangku SMP juga sudah mulai membantu usaha dodol sang kakek.
Suliatman merupakan anak kedua dari 10 bersaudara.
Dari 10 saudara, hanya empat orang yang meneruskan usaha dodol ini.
Mengenai penggunaan nama Lauw Kim Wie di belakang merek dagang Ny Lauw, Iin mengatakan hal itu untuk membedakan dengan dagangan saudara-saudaranya.
Pesawat yang Ditumpanginya Mendarat Darurat, Menko Yusril Kunjungi Kelenteng Sam Poo Kong Semarang |
![]() |
---|
Daftar Sektor Bisnis yang Menguntungkan Menurut Feng Shui di Tahun Ular Kayu |
![]() |
---|
5 Hal yang Pantang Dilakukan saat Imlek karena Bikin Sial dan Menjauhkan Keberuntungan |
![]() |
---|
Masuk Gratis, Ini 14 Lokasi Wisata di Jakarta untuk Mengisi Liburan Imlek 2025 Bersama Keluarga |
![]() |
---|
Mengungkap Keunikan Vihara Boen Hay Bio: Sejarah 300 Tahun dan Simbol Kepiting di Tangerang Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.