Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta, Rawa Belong dari Bunga, Jawara dan Kuliner Betawi, Dipercaya Tempat Lahir Si Pitung

Rawa Belong terletak di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi kawasan yang menyisakan komunitas asli Jakarta yakni Betawi hingga kini

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Wartakotalive/Leonardus Wical Zelena Arga
Plang penunjuk Jalan Bang Pitung, di pertigaan ruas jalan perbatasan antara Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan Rawa Belong, Jakarta Barat. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Selain Condet, bicara tentang Betawi tak terlepas dari Rawa Belong.

Rawa Belong yang terletak di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi kawasan yang menyisakan komunitas asli Jakarta yakni Betawi.

Selain terkenal dengan Pasar Bunga Rawa Belong yang bunganya dipasok dari pertanian di sekitar Rawa Belong, makanan khas Betawi yang banyak dijajakan di daerah tersebut juga pencak silat yang jadi seni bela diri Betawi.

Sehingga bila bicara Sejarah Jakarta erat kaitannya dengan Betawi. Bicara Betawi pasti bicara Rawa Belong.

Pasar Bunga Rawa Belong hingga kini menjadi pusat perdagangan bunga di Jakarta bahkan Pulau Jawa.

Selain Pasar Bunga Rawa Belong, kawasan itu juga identik dengan kuliner Nasi Uduk Betawi.

Banyak Warung Nasi Uduk Betawi ternama di Rawa Belong. Salah satunya Nasi Uduk Bang Udin yang terletak di Jalan Palmerah Barat.

Sejarah Rawa Belong sendiri ternyata cukup panjang.

Kampung yang masih banyak dihuni orang Betawi itu memiliki sejumlah catatan sejarah Jakarta.

Baca juga: Suasana Jalan Rawa Belong Banyak Pedagang Ikan Bandeng, Begini Awal Mulanya Tradisi Itu

Asal-usul Rawa Belong rupanya memiliki beragam sejarah.

Pada abad ke 19, Rawa Belong merupakan bagian tanah partikelir Kampung Rawa berbatasan dengan tanah partikelir Rawa Kemanggisan.

Untuk membedakannya, penduduk setempat melengkapi sebutan kampung rawa dengan nama tuanya, Van Blommesterjin yang kemudian disingkat menjadi Blomen.

Singkat cerita, Rawa Blomen berubah menjadi Rawa Belong.

Selain diambil dari nama tuan tanah, ada juga yang menyebut Sejarah Rawa Belong lantaran kawasan itu dulunya merupakan rawa-rawa.

Di bantaran rawa, hidup sebuah keluarga yang amat dermawan terhadap orang-orang yang lemah yaitu Keluarga Bang Balong.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Palmerah Hunian sejak Zaman Hindia Belanda, ada Jejak Vila di Polsek Palmerah

Bang Balong memiliki tanah yang luas dan ternak yang banyak.

Hidupnya sangat makmur, sehingga orang-orang di sekitar tempat tersebut menyebut tempat itu milik Bang Balong.

Penduduk sekitar yang mayoritas orang Betawi lebih fasih menyebutnya Belong, sehingga nama tempat tersebut disebut sebagai Rawa Belong.

Versi lainnya dari sejarah Rawa Belong, ada juga yang menyebut nama Rawa Belong berasal dari kubur batu Kampung Srengseng, Jakarta Barat, yaitu Rawa Balong.

Dulu tempat tersebut kerap menjadi ajang para jawara bermain jurus-jurus silat.

Kala itu ada seorang marsose yang sedang berdiri di pertigaan menyebut nama Rawa Balong sebagai Rawa Blong.

Warga yang mendengarnya lalu menyebut pertigaan Itu pertigaan Rawa Belong. Kini Rawa Belong dikenal sebagai tempat jawara Betawi atau jagoan Betawi.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Asal Usul Nama Kembangan ada Dua Versi, Dihubungkan Banyak Kembang dan Pencak Silat

Rawa Belong menjadi basis atau markasnya orang Betawi lantaran pernah menjadi tempat tinggal jagoan legendaris betawi Si Pitung.

Dipercaya Si Pitung lahir dan besar di Rawa Belong.

Termasuk jawara-jawara lainnya seperti Mat Item dan Sastrawan Betawi SM Ardan.

Persilatan Betawi di Rawa Belong sejensi Cingkrig terus mengalami perkembangan.

 

--

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved