Perusahaan Asal China Hengkang dari Indonesia, Tutup Permanen per 31 Maret 2023

JD.ID bakal menutup layanan operasional secara permanen per 31 Maret 2023 di seluruh Indonesia

Editor: Ign Prayoga
jd.id
Pengumunan JD.ID Indonesia akan tutup permanen per 31 Maret 2023. 

"Sedih banget, tapi terima kasih sudah memenuhi kebutuhan groceries dan lainnya dengan gratis ongkir kilat terutama semasa awal pandemi, @JDid," cuit @prasetyoh, Senin (30/1/2023).

Ada pula cuitan akun centang biru lainnya, bernama @herrysw yang mengucapkan perpisahan meskipun pernah mengalami kejadian yang kurang mengenakkan.

"Selamat tinggal, JD.ID. Sudah lama saya enggan berbelanja di JD id, setelah beberapa kali mendapatkan pengalaman buruk. Yang terakhir malahan atas produk yang dijual sendiri oleh JD id, bukan tenant/merchant," katanya.

"Pagi ini dapat kabar kalau JD id segera angkat kaki dari Indonesia." tulis @herrysw, Senin (30/1/2023).

Raksasa e-commerce yang menaungi JD.ID, yakni JD.com mengungkapkan alasannya menarik diri dari pasar Asia.

Perusahaan berbasis di Beijing, China ini rupanya mengalami penurunan penjualan di Indonesia dan Thailand selama delapan tahun terakhir.

Situs berita SCMP mencatat ekspansi perusahaan di Indonesia dan Thailand telah menelan biaya lebih dari 10 miliar yuan atau sekitar 1,39 miliar dolar AS.

Di mana JD Central anak usaha patungan JD.com yang ada di Thailand telah merugi sekitar 1 miliar yuan selama 2017 hingga 2021.

Sementara di Indonesia, anak usaha JD.com yakni JD.id memiliki peringkat terbelakang, akibat kalah bersaing dengan raksasa e-commerce Singapura seperti Shopee dan Lazada Group.

Kemunduran tersebut lantas menjadi pertanda bila pertumbuhan industri e-commerce pada dua negara itu tengah melambat, karena terdampak inflasi akibat kenaikan harga produk impor dan bahan bakar.

Hingga membuat konsumen Asia Tenggara mulai mengurangi porsi konsumsi untuk berbelanja.

Kondisi ini yang kemudian membuat JD menghadapi tantangan pada pertumbuhan penjualan selama 2022.

Khawatir kondisi tersebut semakin membuat perusahan tertekan, JD.com akhirnya memutuskan untuk mundur dari dua perusahaan patungan yang ada di Asia Tenggara mulai 2023 mendatang.

Sebelum memutuskan untuk hengkang dari pasar Asia, JD.com sebelumnya telah membekukan perekrutan dan melakukan pemangkasan karyawan dengan memecat lebih dari 200 staf di awal tahun ini, langkah tersebut dilakukan untuk menekan biaya di tengah gejolak makroekonomi.

Rencananya setelah melepaskan saham kedua anak perusahaannya, JD.com akan memfokuskan diri untuk mempertajam serta memperkuat operasi di pasar China, mengingat di kuartal ketiga 2022 JD.com hanya mampu mencatatkan laba bersih 6 miliar yuan setelah merugi 2,8 miliar yuan di periode yang sama.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com   

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved