Imlek
Goyangan Naga Makin Kencang saat Cap Go Meh di Glodok Bakal Datangkan Banyak Rezeki
Perayaan Cap Go Meh di Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat, dihadiri ribuan orang, Minggu (5/2/2023).
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Perayaan Cap Go Meh di Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat, dihadiri ribuan orang, Minggu (5/2/2023).
Mereka menikmati gelar budaya yang menjadi tanda berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek.
Masyarakat antusias mendatangi Glodok sejak pagi hingga sore hari masih tampak penuh di sekitar Glodok.
Pantauan di lokasi, ratusan warga berjajar di sisi kanan dan kiri trotoar mulai dari Jembatan Lima hingga gapura dekat Pasar Glodok untuk melihat kirab ornamen vihara.
Saat kirab itu, ada anak-anak yang mengenakan kebaya dan pakaian tradisional Indonesia.
Tangan mereka membawa bendera merah putik dan mengibasnya, serta membawa bendera lain bernuansa biru dan kuning.
Kirab tersebut dikawal aparat kepolisian dan ambulans di belakangnya.
Di barisan berikutnya, sejumlah orang mendampingi kirab tersebut. Mereka tergabung dalam paguyuban vihara dan komunitas berbeda-beda.
Masing-masing komunitas dan paguyuban vihara itu menampilkan pertunjukan dan arak-arakan berbeda.
Mulai dari atraksi barongsai, macopo, naga raksaksa yang menari di udara, serta arak-arakan tandu dewa (joli) dihiasi bunga, wewangian dupa, hingga aneka makanan dan permen-permen.
Warga Tionghoa memberi salam ke setiap arak-arakan tandu dewa yang melewatinya.
Mereka juga memasukkan angpao ke dalam tandu atau ke mulut barongsai dan naga raksaksa yang sedang beraksi.
Sebagai imbalannya, pemberi akan mendapat setangkai bunga atau makanan kecil yang sudah diberi doa.
Kirab ditutup dengan arak-arakan ondel-ondel Jakarta.
Tak hanya orang dewasa yang antusias, anak-anak pun tak henti berteriak dan tepuk tangan untuk kirab tersebut.
Salah satu warga yang ikut menyaksikan kirab, Ida (50) mengaku antusias mengikuti rangkaian acara Cap Go Meh tersebut.
Pasalnya, kirab ini baru diadakan lagi setelah sebelumnya ditiadakan lantaran pandemi Covid-19.
Ida mendapat informasi dari tetangganya bahwa bakal ada acara Cap Go Meh di Glodok.
Lantas, sejak siang dia sudah bersiap-siap untuk menyaksikan kirab budaya tersebut.
Menurutna, dia mengikuti perayaan Cap Go Meh lantaran menghormati dan ingin melestarikan budaya Tionghoa.
Pengunjung lainnya, Mei (60) juga tampak berjoget ria saat arak-arakan dewa mendekat ke arahnya.
Dia senang dapat merayakan Cap Go Meh meskipun tahun ini tak seseru sebelumnya.
"Ya semangat, tapi kalau tahun lalu digoyangnya kencang, jadi asik, ini mah kurang kencang," kata Mei saat ditemui di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (5/2/2023).
Mei mengatakan, tandu yang mengarak dewa digoyang kencang dipercaya akan mendatangkan banyak rezeki.
Hal itu yang membuatnya antusias mengikuti kirab setiap tahun.
"Iya kan kalau digoyangin kuat, bisa datangin rezeki," ujar Mei.
Baca juga: Bukan Hanya Pawai Cap Go Meh di Glodok, Simak Acara Hari ini untuk Isi Akhir Pekan
Baca juga: Ada 22 Tandu Dewa yang Diarak di Perayaan Cap Go Meh di Glodok Jakarta Barat Hari ini

Dijaga polisi dan tentara
Perayaan Cap Go Meh di Glodok Pancoran melibatkan 235 personel gabungan TNI Polri dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Mereka bersiaga di sejumlah titik untuk memastikan pelaksanaan Kirab Toa Pe Kong dan Budaya Nusantara berjalan lancar.
"Sebanyak 235 personel gabungan diterjunkan dalam pengamanan perayaan Cap Go Meh kirab Toa Pe Kong dan Budaya Nusantara 2023," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce saat dikonfirmasi, Minggu (5/2/2023).
Pasma mengatakan, ada 29 titik yang menjadi jalur lintasan kirab Toa Pe Kong dan Budaya Nusantara.
"Kami telah menyiapkan plotingan anggota di beberapa titik yang menjadi lintasan kirab Toa Pe Kong," kata Pasma.
Selain itu, polisi telah berkoordinasi baik dengan Dinas Perhubungan dan dinas-dinas terkait untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas saat perayaan tersebut.
"Rekayasa lalu lintas ini akan kami berlakukan sifatnya situasional jika kondisinya menimbulkan kepadatan lalu-lintas maka kami akan berlakukan rekayasa lalu lintas," ucap Pasma.
Sementara itu, anggora kepolisian menyusun road barier di depan Pasar Glodok.
Pengendara dari arah Jalan Gajah Mada yang hendak melintas ke arah Glodok Pancoran atau Gapura Chinatown diarahkan melewati jalan lain.
Situasi lalu lintas padat dan sedikit terjadi kemacetan lantaran jalur sempit, ditambah ada proyek pembangunan MRT tahap 2 di sekitar wilayah tersebut.
Namun, kepadatan tersebut tak berlangsung lama. Selang 45 menit setelah kirab dilaksanakan, road barier langsung disingkirkan dan arus lalu lintas berjalan seperti biasanya.
Jalur kirab Toa Pe Kong melalui Fat Cu Kung Bio, Jalan Kemenangan III, Jalan Toko Tiga, Jalan Perniagaan Timur, Kolong Fly Over Pasar Pagi, Jalan Pintu Kecil.
Jalan Pancoran, Gapura Chinatown, Kemenangan Raya, Vihara Dharma Bhakti, dan Sekolah RICCI.
Pesawat yang Ditumpanginya Mendarat Darurat, Menko Yusril Kunjungi Kelenteng Sam Poo Kong Semarang |
![]() |
---|
Daftar Sektor Bisnis yang Menguntungkan Menurut Feng Shui di Tahun Ular Kayu |
![]() |
---|
5 Hal yang Pantang Dilakukan saat Imlek karena Bikin Sial dan Menjauhkan Keberuntungan |
![]() |
---|
Masuk Gratis, Ini 14 Lokasi Wisata di Jakarta untuk Mengisi Liburan Imlek 2025 Bersama Keluarga |
![]() |
---|
Mengungkap Keunikan Vihara Boen Hay Bio: Sejarah 300 Tahun dan Simbol Kepiting di Tangerang Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.